Sembilan PMI Yang Terjebak Di Ukraina Bertahan Di Rumah Mohon Segera Dievakuasi

  • Bagikan

LANGKAT (Waspada): Salah seorang dari 9 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Binjai – Langkat yang terkepung dalam situasi peperangan antara Rusia – Ukrana memohon pemerintah Indonesia segera mengevakuasi mereka.

Amri Abbas, warga Langkat, yang termasuk salah seorang PMI, dalam perbincangan langsung bersama Waspada dari Chernihiv, Ukraina, Senin (7/3), mengatakan, ia bersama temannya saat ini masih bertahan di salah satu rumah.

Perkerja migran itu memlih bertahan di rumah dan belum bisa meninggalkan kota Chernihiv karena situasi peperangan masih berkecamuk.
WNI ini hanya bisa berdoa agar mereka dapat keluar dengan selamat dari konflik bersenjata ini.

Amri Abbas mengatakan, tiga hari sebelumnya kota ini dibombardir dan suasananya sangat mencekam. “Alhamdulilah, pada hari ini situasi pertempuran relatif tenang,” ujar ayah dari dua anak yang sudah 4 tahun bekerja di pabrik plstik di kota Chernihiv itu.

Dia mengaku, sebagai pekerja migran, ia tidak dapat memprediksi kapan konflik ini berakhir. “Bagaiamana situasi kedepannya kita gak tahu,” ujarnya seraya memohon kepada Dubes dan KBRI untuk mengevakuasi mereka.

Amri lebih lanjut menjelaskan, ia bersama rekan-rekannya sekira pukul 06:00 waktu setempat mengikuti zoom meeting dengan pihak pemerintah Indonesia. “Pemerintah masih mengusahakan proses evakuasi sambil melihat situasi yang memungkinkan,” ujarnya.

Secara terpisah, M. Syis, abang kandung dari Amri Abbas, dihubungi Waspada.id mengatakan, adiknya hampir setiap hari menghubungi pihak keluarga. “Pihak keluarga juga terus berdoa agar sang adik dan rekan-rekannya selamat ke luar dari Ukraina.

Dia mengatakan, adiknya itu selama ini selalu merantau ke luar negeri, seperti ke Malaysia dan Jordania. “Selama empat tahun bekerja di Chernihiv, Ukraina, ia sudah dua kali pulang ke kampung halaman,” ujarnya.

M. Syis memohon kepada pemerintah RI untuk membantu menyelamatkan warganya yang saat ini terjebak dalam situsi pertempuran antar dua negara di Eropa Timur itu. “Mohon, negara ambil warganya untuk diselamatkan,” harapnya.

Saat ini, ada 9 orang PMI asal Binjai dan Langkat yang kabarnya terkepung perangan sengit antara Rusia – Ukraina. Para pekerja migran ini berharap secepatnya dievakuasi karena kondisi di Ukraina semakin berbahaya.

Sekdakab Langkat Indra Salahuddin tidak merespon saat dihubungi Waspada untuk dimintai konfirmasi terkait apa upaya yang sudah dilakukan Pemkab Langkat untuk menyelamatkan warga Langkat yang terjebak dalam situasi peperangan di Ukraina.

Sementara, Kadis Kominfo Langkat Syahmadi dihubungi mengatakan, ia belum mendapat info terkait adanya warga Langkat yang saat ini terjebak di Ukraina. “Nanti coba saya cek ke Disnaker,” katanya sembari mengaku, ia tau informasi ini dari media. (a10)

  • Bagikan