Tuty, Sang Mualaf Dan Pemulung Ini Terharu Terima Bantuan Beras Dari LIPPSU

  • Bagikan
DENGAN wajah gembira, Tuty menerima rezeki berupa sekarung beras dari Lembaga Independen Pemerhati Pembangunan Sumut (LIPPSU), yang diserahkan untuk merayakan momen Nisfu Sya’ban, yang merupakan malam penuh kemuliaan dan maghfirah bagi umat Islam. Waspada/Partono Budy
DENGAN wajah gembira, Tuty menerima rezeki berupa sekarung beras dari Lembaga Independen Pemerhati Pembangunan Sumut (LIPPSU), yang diserahkan untuk merayakan momen Nisfu Sya’ban, yang merupakan malam penuh kemuliaan dan maghfirah bagi umat Islam. Waspada/Partono Budy

BATANGKUIS (Waspada): Dengan raut wajah suka cita, Tuty menerima rezeki berupa sekarung beras dari Lembaga Independen Pemerhati Pembangunan Sumut (LIPPSU), yang diserahkan untuk merayakan momen Nisfu Sya’ban, yang merupakan malam penuh kemuliaan dan maghfirah bagi umat Islam.

“Terima kasih pak, semoga berkah dan murah rezeki,” kata perempuan 45 tahun ini, haru didampingi tiga anaknya di rumah yang terlihat kumuh di Jalan Pancasila, Desa Payagambar, Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deli Serdang ini, pekan lalu.

Perempuan mualaf ini tak menyangka menerima berkah Nisfu Sya’ban yang diprakarsai Direktur Eksekutif Azhari AM Sinik kepada seratusan warga prasejahtera di Medan dan Deli Serdang.

Dengan langkah gontai, sambil memasang jilbab, Tuty menghampiri dan bertutur: “Terimakasih, bantuannya, semoga berkah.”

“Saya ini mualaf bang, dulu pemeluk Kristen, sekarang nyaman memeluk agama Islam, meski sehari-hari kerja saya hanyalah seorang pemulung botol kemasan plastik,” ujar ibu tiga anak, yang suaminya berprofesi sebagai pekerja lepas di Batangkuis, ini.

Tuty juga tidak menyangka menerima berkah rezeki berupa sekarung beras yang merek Raja, yang biasanya dikonsumsi orang kaya, karena harganya relatif mahal.

“Saya ingin nikmati beras ini, namun lauknya, ya hanya telur dan ikan asin,” ujar perempuan yang setiap hari berjalan kaki sambil membawa karung untuk memungut botol plastik kecil dan jenis sampah plastik di Jalan Pancasila, Desa Payagambar, Kecamatan Batangkuis, Deli Serdang ini.

Tuty mengaku dirinya berserah diri pada Allah SWT atas hidup yang dialami, meski penuh dengan cobaan. “Anak saya dulunya empat, meninggal satu, kini tinggal tiga. Saya tinggal di rumah sederhana berlantaikan tanah,” ujarnya.

Dia mengaku tidak pernah mengeluh jika karung plastiknya kosong tanpa membawa botol plastik yang dipungutnya mulai pagi hingga sore hari. “Sering kosong Pak, kadang dapat 20 buah, dan dijual hanya Rp 1.000 rupiah, per bijinya Rp 50, Tapi tetap saya syukuri,” tutur Tuty, dengan wajah terlihat tegar.

Bahkan saat tidak mendapat botol plastik, dia bersama suami dan tiga anaknya pernah tidak makan malam hari, dan besok harinya makan seadanya bantuan tetangga yang prihatin melihat kondisi kehidupannya.

“Saya tetap berjuang bang, inilah hidup. Tiga anak saya sekolah tanpa bayar, dan tiap hari berjalan kaki untuk bersekolah, kadang numpang sama orang yang lewat. Kadang mereka lapar, namun saya hanya bisa memberinya nasi dan lauk seadanya,” imbuh Tuty.

Perjuangan yang sedemikian keras itu tak pernah membuatnya putus asa, atau berkeluh kesah pada orang lain. ”Saya jalani saya dengan ikhlas, saya berserah diri sama Allah SWT, saya berdoa, berikhtiar, dan tidak lupa sholat bersama suami dan anak-anak,” ujarnya,

Saat meneirma berkah berupa beras yang biasanya dikonsumsi orang kaya, yang diberikan LIPPSU, Tuty sangat kaget, karena bentuk kemasannya yang berbeda dengan beras catu yang dia beli kiloan di sejumlah kedai yang dia singgahi.

“Semoga  orang-orang yang memberi rezeki dan berkah ini dilancarkan usaha dan selalu dalam lindungan Allah SWT,” pungkasnya.

Berkah yang diberikan LIPPSU kepada Tuty merupakan satu dari 130 penerima bantuan yang pekan lalu diserahkan secara simbolis dan langsung kepada yang berhak.

Adapun untuk  warga Sei Rengas Permata, Kecamatan Medan Area, beras, yang juga sumbangan dua dokter yang peduli warga kurang mampu, itu diterima Lurah Sei Rengas Permata Mirna Siregar SH, yang disaksikan sendiri Direktur Eksekutif LIPPSU Azhari AM Sinik dan Mustafa, warga Jalan Japaris Medan.


Panggilan Hati

Direktur Eksekutif LIPPSU Azhari AM Sinik kepada Waspada, Rabu (8/3) menjelaskan, keinginannya berbagai rezeki dan berkah merupakan panggilan hatinya selaku Hamba Allah, untuk disalurkan kepada kaum yang berhak menerimanya.

Selain itu, LIPPSU juga sudah menyerahkan bantuan serupa ke masyarakat dhuafa Desa Bandar Labuhan, Kecamatan Tanjung Morawa, sebanyak 30 karung, ke warga masyarakat Lingkungan 23, Kota Matsum, 30 karung, selanjutnya ke Komat III, Lingkungan Gg. Tukang 27 paket, dan Panti Asuhan Al Wasliyah Meedan sebanyak 15 karung.

Seluruh bantuan sebanyak 130 karung beras itu disalurkan secara bergiliran mulai Senin (7/3) dan Selasa (8/3) oleh pihak kelurahan dan lingkungan dimaksudkan untuk merayakan Nisfu Sya’ban, yang merupakan malam penuh kemuliaan dan maghfirah, yang dinanti-nantikan umat Muslim. Malam Nisfu Sya’ban adalah malam pertengahan Bulan Sya’ban atau 15 Sya’ban, yang tahun ini jatuh hari Selasa, 7 Maret 2023.

“Sejalan dengan momen istimewa itu, kita ingin berbagi rezeki dengan kaum dhuafa, karena membantu dan menolong sesama yang berada dalam kesulitan menjadi amalan yang begitu mulia dan amat dianjurkan. Sebagai umat muslim, Allah SWT pun telah memerintahkan kita untuk membantu kaum dhuafa yang membutuhkan uluran tangan kita,” ujar Sinik, yang dikenal peduli dengan warga kurang mampu ini.

Menurut Sinik, sebagian warga yang memperoleh rezeki ini adalah warga kita juga, bahkan berada di daerah tempat dia tinggal di Jalan Japaris, Kecamatan Medan Area. (cpb)

  • Bagikan