X-Ray Bea Cukai Teluknibung ‘Lumpuh’, Antrean Penumpang ‘Mengular’

  • Bagikan
X-Ray Bea Cukai Teluknibung 'Lumpuh', Antrean Penumpang 'Mengular'
Seorang penumpang yang baru saja turun dari Malaysia melintas di depan mesin x-ray yang sedang 'lumpuh'.Waspada/Ist

TANJUNGBALAI (Waspada) : Beberapa minggu terakhir, mesin pemindai barang-barang penumpang milik Bea dan Cukai di Terminal Penumpang Teluknibung Kota Tanjungbalai tidak berfungsi, Selasa (23/1).

Akibatnya, petugas terpaksa melakukan pemeriksaan barang seluruh penumpang yang baru saja tiba dari Malaysia dengan cara manual. Tas dibongkar, diperiksa seluruh isinya, dan bila ditemukan barang wajib bea masuk, terlarang, dan pembatasan, maka akan dibawa ke kantor untuk diperiksa lebih lanjut.

Pemeriksaan manual ini menyebabkan antrean penumpang mengular dan menumpuk. Bahkan selesainya pemeriksaan berlangung berjam-jam, terkadang hingga pukul 20.00, sehingga sangat mengganggu kenyamanan kelanjutan perjalanan penumpang.

Sementara di sisi lain, ‘lumpuhnya’ x-ray ini dikhawatirkan dimanfaatkan oleh mafia jaringan internasional untuk menyelundupkan narkoba dan barang terlarang. Sebab, Pelabuhan Teluknibung merupakan satu-satunya pintu keluar masuk Malaysia-Indonesia melalui jalur laut.

“Alat ini sangat penting karena salah satu fungsi Bea dan Cukai untuk melindungi negara dan rakyat dari masuknya barang-barang berbahaya,” ujar Irawan, 49, warga Kel Sijambi Kec Datukbandar Kota Tanjungbalai, Selasa (23/1).

Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Teluknibung, Nurhasan Ashari melalui Pelaksana Penyuluhan dan Layanan Informasi, Ganda Purba membenarkan, x-ray tidak berfungsi. Saat ini katanya, Bea dan Cukai sedang melakukan perbaikan dan diharapkan berfungsi normal dalam waktu dekat.

Kendati mengalami kendala, BC kata Ganda tetap melakukan pemeriksaan dan menganalisis seluruh penumpang satu per satu yang baru tiba dari Malaysia. Semua barang katanya tetap diperiksa, namun hanya sekitar tiga puluh sampai empat puluh persen dari isi tas yang dibongkar.

“Bila ada mencurigakan, barulah kita periksa secara mendalam,” ujar Ganda.

Dalam kesempatan itu, Ganda mewakili Bea dan Cukai memohon maaf atas ketidaknyamanan para penumpang. Ganda berjanji akan segera menyelesaikan perbaikan alat pemindai itu demi kelancaran arus penumpang, dan utamanya melindungi warga negara dari barang-barang berbahaya dan terlarang.

“Kami meminta maaf kepada masyarakat pelabuhan, mudah-mudahan, akhir Januari 2024, x-ray kembali normal,” ucap Ganda.

Sebagaimana diketahui, Pelabuhan Teluknibung merupakan pintu keluar masuk masyarakat dari dan menuju Malaysia melalui jalur laut. Para mafia jaringan narkoba internasional kerap mencari kelengahan petugas untuk memasukkan barang terlarang ke Indonesia.

Dalam hal ini, fungsi x-ray sangat vital sebagai alat utama untuk melindungi bangsa dan negara dari serangan luar dalam hal narkoba dan senjata. Masyarakat tetap mendesak agar BC segera menyelesaikan perbaikan peralatan pemindai itu. (a21/a22)

  • Bagikan