Jangan Remehkan Kebaikan Kecil

  • Bagikan

LANGSA (Waspada): Kebaikan sekecil apa pun jangan diremehkan, karena kita tidak pernah tahu mana di antara kebaikan kita yang dipandang berkualitas di sisi Allah SWT.

Demikian antara lain pesan yang disampaikan Tgk Fauzan, Sag dalam khutbahnya di Mesjid Agung Darul Falah Langsa, Jumat (18/2).

Menurutnya, perbuatan yang kita anggap remeh boleh jadi istimewa di mata Allah, sementara perbuatan yang kita anggap mewah boleh jadi justru tidak berharga dalam pandangan Allah SWT.

Karena itu, kata dia, sungguh naif apabila kita hanya mau melakukan amalan yang kita anggap besar saja, dan mengabaikan amalan yang kita anggap kebaikannya kecil.

Ini bukan berarti memperbanyak perbuatan baik tidak perlu, katanya.

Yang bijak adalah terus berbuat baik sambil berusaha meningkatkan kualitas kebaikan yang kita lakukan.

Dimana saja dan kapan saja, hendaknya kita menyempatkan waktu untuk berbuat baik.

Dalam sebuah riwayat, kata dia, suatu ketika ada seekor anjing berputar-putar di sekitar sebuah sumur.

Hampir saja ia mati karena kehausan, sebelum ada seorang pelacur Bani Israil melihatnya. Wanita itu lalu melepaskan sepatunya kemudian mengambilkan air dan meminumkannya untuk anjing tadi, maka dengan perbuatannya itu diampunilah wanita tersebut. 

Betapa berharga nilai kebaikan di sisi Allah SWT. Terlebih jika pelakunya orang Mukmin. Allah SWT memberikan keutamaan bagi orang Mukmin di atas orang kafir.

Jalan menuju kebaikan bisa saja berongkos murah. Melakukan shalat cukup bermodal tekad. Demikian pula puasa. Zakat dan haji malah hanya dikhususkan bagi orang kaya.

Mereka yang tidak memiliki modal harta seperti kaum kaya, ikutlah paket ibadah yang bebas biaya tetapi pahalanya tidak kalah dari mereka.

Allah SWT memberikan kesempatan secara adil kepada setiap orang untuk berbuat baik. Yang merasa sudah melakukan perbuatan hebat, belum tentu pahalanya lebih besar dari mereka yang hanya mampu melakukan perbuatan kecil.

Rasulullah SAW pernah mengingatkan dalam hadis riwayat Muslim, ada tiga golongan yang menghadap Allah SWT dengan segudang kebaikan, tetapi mereka justru dilemparkan ke neraka.

Mereka adalah syuhada yang gugur di medan juang tetapi mengharap status pahlawan, cerdik pandai yang mengajarkan ilmu agar disebut ulama, dan orang berharta yang selalu berderma supaya dianggap dermawan.(b12)

  • Bagikan