WHO: Krisis BBM, Enam Rumah Sakit Tutup Di Gaza

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada): Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengatakan enam rumah sakit di Gaza terpaksa tutup, karena kehabisan bahan bakar untuk menjalankan generator listrik dan peralatan medis.

WHO menyebut jumlah itu belum termasuk rumah sakit lainnya yang juga harus ditutup karena rusak akibat serangan udara Israel.

“Jika bahan bakar penting dan pasokan alat medis tambahan tak segera disalurkan ke Gaza, ribuan pasien yang rentan berisiko meninggal dunia atau mengalami komplikasi medis, karena rumah sakit tutup akibat kekurangan listrik,” demikian pernyataan WHO, dikutip CNN, Rabu (25/10).

Sebagian pasien rentan itu mencakup sekitar 1.000 pasien dialisis atau cuci darah, dan setidaknya 130 bayi yang lahir prematur.

“Pasien lain yang berada dalam perawatan intensif atau mereka yang membutuhkan pembedahan juga bergantung pada pasokan listrik yang stabil dan tidak terputus, untuk tetap hidup,” lanjut pernyataan WHO.

Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa Bangsa (UNICEF) juga menekankan kebutuhan mendesak atas bahan bakar untuk masuk Gaza, dan menyerukan perlunya gencatan senjata.

“Bahan bakar sangat penting untuk pengoperasian fasilitas penting seperti rumah sakit, pabrik desalinasi, dan stasiun pompa air,” kata pihak UNICEF.

“Unit perawatan intensif menampung lebih dari 100 bayi baru lahir, beberapa di antaranya berada di inkubator dan bergantung pada alat mekanis. Sehingga pasokan listrik yang tidak terputus menjadi masalah hidup dan mati,” demikian pernyataan UNICEF.

Rumah Sakit Indonesia di Gaza juga telah mengalami pemadaman listrik total sejak kemarin, karena kehabisan pasokan BBM.

Berdasarkan video yang dilaporkan media Palestina, Eye on Palestine, RS Indonesia kini padam total sampai-sampai petugas medis tampak menggunakan senter untuk mendapatkan pencahayaan.

Israel tidak mengizinkan pengiriman BBM ke Jalur Gaza, karena takut Hamas akan mencuri bahan bakar itu untuk kebutuhan operasional mereka.(cnni)

  • Bagikan