Anggota DPRD Sumut Zainuddin Purba Desak Ungkap Suap Narkoba Sampai Ke Akarnya

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Zainuddin Purba (foto) mengapresasi langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang akan mengusut jajarannya, termasuk Kapolrestabes Medan terkait dugaan suap yang diduga dilakukan oleh bandar narkoba. Dewan berharap pengusutan itu dilakukan secara tuntas sampai ke akar-akarnya.

“Harus tuntas sampai ke akar-akarnya, siapa saja seluruh polisi yang menerima suap dari bandar narkoba,” ujar Zainuddin kepada Waspada melalui sambungan telepon dari Jakarta, Senin (17/1).

Anggota dewan dari Fraksi Golkar ini merespon sikap tegas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang memastikan akan mengusut kasus suap yang diduga dilakukan oleh bandar narkoba kepada pejabat Polrestabes Medan.

Kapolri juga menegaskan akan memproses hukum anggotanya apabila terbukti melakukan pelanggaran, dengan menjatuhkan sanksi berat.

Menyikapi itu, Zainuddin berharap Kapolri tidak ragu mengungkap suap narkoba yang diduga melibatkan Kapolrestabes dan Satuan Narkoba Polrestabes Medan.

“Kalau tidak, maka Sumut akan tetap berada di peringkat 1 peredaran dan penyalahgunaan narkoba,” ujarnya.

Menurut Zainuddin, sejumlah oknum polisi yang tersangkut penyalahgunaan narkoba diyakini tidak berdiri sendiri. “Itu hanya sebagian kecil, yang sial saja tertangkap. Masih banyak lagi oknum polisi yang kotor, dan belum tertangkap,” sebutnya.

Indikatornya, transaksi narkoba di tingkat lingkungan dan desa di seluruh wilayah Sumatera Utara masih cukup tinggi.

Belum Signifikan

Terkait dengan kinerja Kapoldasu, Zainuddin berpendapat, sudah hampir setahun Kapoldasu bertugas di Sumut, namun langkah dan strategi jitu beliau dalam melakukan penurunan peringkat 1 posisi Sumut belum terlihat signifikan. “Belum saya lihat implementasinya terhadap para personil mereka di lapangan,” katanya.

Dia menyebut perbedaan kasus teroris dan narkoba, yang sebenarnya lebih parah narkoba, tapi dalam penanganan yang dilakukan oleh aparat di lapangan, lebih sukses menekan angka terorisme.

“Kenapa ? Karena terorisme tidak ada negosiasi, sedangkan di narkoba banyak transaksional di lapangan,” ucapnya.

Menurutnya, perlu orang-orang yang khusus ditempatkan pada satuan kepolisian narkoba di Sumut, bukan orang-orang yang bisa diajak kompromi dan negosiasi.

“Ada saya lihat salah satu oknum, dulu belum di satuan narkoba. Dia biasa-biasa saja, sederhana, namun begitu ditempatkan di satuan narkoba sebagai penyidik, langsung kaya raya, dan ini sudah biasa terjadi yang dilakukan oleh oknum di institusinya,” pungkasnya. (cpb)

  • Bagikan