MEDAN (Waspada): Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara masih melakukan assesment terhadap warga yang ditemukan dalam penjara khusus di rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin.
Kepala BNNP Sumut Brigjen Pol. Toga Habinsaran Panjaitan (foto) dikonfirmasi, Rabu (26/1) mengatakan, sebanyak 9 orang sudah dilakukan assesment (penilaian).
“Di sana kan ada puluhan atau sekira 30 orang namun sebagian sudah pulang dan baru 9 yang sudah kita assesment. Kita berusaha semuanya akan di-assesment,” kata Toga Panjaitan.
Toga mengatakan, mereka diassesment di kantor Camat Kuala. “Namun tidak ada yang diamankan. Kita hanya melakukan assesment di kantor camat setempat,” ujarnya lagi.
Nantinya dari hasil assesment, pihaknya akan menentukan apakah mereka akan dilakukan rawat jalan atau rawat inap. “Assesment masih berlangsung jadi belum tahu hasilnya. Nanti setelah hasilnya diketahui baru kita tentukan apakah dilakukan rawat jalan atau rawat inap,” kata Toga.
Kepala BNNP Sumut itu mengimbau kepada keluarga agar menyerahkan mereka yang sudah sempat keluar dari penjara khusus untuk bisa di assesment.
“Kita imbau kepada keluarga agar menyerahkan mereka untuk bisa di assesment,” sebutnya.
Sebelumnya, Kapoldasu Irjen Pol. Panca Putra Simanjuntak menjelaskan, dari keterangan Bupati Langkat, penjara khusus itu digunakan sebagai rehabilitasi pecandu penyalahgunaan narkotika.
“Penjara itu sudah berdiri selama 10 tahun, namun tidak memiliki izin karena dibuat secara pribadi. Saat penggeledahan dilakukn KPK, di dalam penjara khusus tersebut ditemukan 3-4 orang dalam kondisi babak belur,” jelasnya.
Untuk mengungkap kasus itu, Polda Sumut sudah membentuk tim bekerjasama dengan BNNP Sumut dan BNNK Langkat.
“Dari hasil pendalaman kita, orang yang berada di dalam penjara khusus merupakan pecandu narkoba. Mereka disebutkan direhab dan akan dipekerjakan di kebun sawit serta di rumah Bupati Langkat.(m10)
Teks foto
Kepala BNNP Sumut Brigjen Pol. Toga Habinsaran Panjaitan. Waspada/ist