BPJS Ketenagakerjaan Raih Pengakuan Nasional dan Internasional

Catatkan Kinerja Positif

  • Bagikan
BPJS Ketenagakerjaan Raih Pengakuan Nasional dan Internasional

JAKARTA (Waspada): BPJS Ketenagakerjaan kembali mencetak kinerja terbaik lewat beragam capaian positif yang tercantum dalam Laporan Keuangan dan Laporan Pengelolaan Program (LK-LPP) tahun 2022.

Hal ini secara resmi diumumkan oleh jajaran Direksi dan Dewan Pengawas lewat kegiatan Public Expose dengan mengusung tema ‘Pencapaian Nasional- Global dalam Meningkatkan Perlindungan Pekerja Indonesia’.

Berdasarkan hasil audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Kanaka Puradiredja, Suhartono, BPJS Ketenagakerjaan berhasil mempertahankan opini WTM (Wajar Tanpa Modifikasian) untuk ke sekian kalinya. Sedangkan untuk Laporan Pengelolaan Program (LPP), telah dinyatakan sesuai dengan kriteria penyajian yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 108 Tahun 2013.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Muhammad Zuhri memberikan apresiasinya kepada manajemen dan pihak-pihak terkait yang telah bekerja keras. Sehingga pelaksanaan audit berjalan dengan lancar dan sesuai dengan timeline yang disepakati.

Pihaknya berharap ke depan proses audit dapat dilakukan dengan lebih efektif dengan tetap mempertahankan kualitas.

”Atas dukungan semua pihak, proses audit laporan keuangan dan laporan pengelolaan program BPJS Ketenagakerjaan tahun buku 2022 telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan selesai sesuai dengan timeline yang telah disepakati. Hasil opini KAP pada laporan tahunan ini telah memenuhi target indeks capaian kinerja (ICK) BPJS Ketenagakerjaan yang ditetapkan oleh pemerintah melalui DJSN dan dalam tiga tahun terakhir telah memenuhi harapan,” ujar Zuhri, di Jakarta, Sabtu (27/5/2023).

Sementara itu Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo dalam paparannya menjelaskan bahwa di tengah kondisi perekonomian global yang tidak menentu, BPJS Ketenagakerjaan justru sukses mendorong jumlah kepesertaan di sektor informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) untuk tumbuh sebesar 69,04 persen dari periode sebelumnya, menjadi 6 juta peserta.
Angka ini merupakan pertumbuhan yang terbesar selama 9 tahun terakhir.
Capaian ini tentu tidak lepas dari strategi BPJS Ketenagakerjaan yang fokus mengembangkan sistem keagenan serta menjalin kolaborasi dengan pemerintah daerah dan perusahaan untuk melindungi para pekerja rentan.

Anggoro menyebutkan selama tahun 2022 Dana Jaminan Sosial (DJS) tumbuh dengan sangat baik. Aset Dana Jaminan Sosial (DJS) mengalami peningkatan sebanyak 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini mampu dicapai meski pembayaran klaim ikut naik sebesar 15 persen. Anggoro menyebut bahwa DJS mampu tetap tumbuh positif berkat dana dan hasil investasi DJS yang masing-masing meningkat 14 persen YoY.

“Kami ingin menyampaikan di tahun 2022 kita tidak hanya tumbuh secara kinerja sesuai dengan target tapi juga kita punya pencapaian-pencapaian nasional dan global semata-mata untuk meningkatkan kualitas untuk perlindungan pekerja Indonesia,” ujar Anggoro.

Senada dengan itu, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Pluit Tetty Widayantie mengaku bangga dengan capaian BPJS Ketenagakerjaan yang kembali berhasil mempertahankan opini WTM (Wajar Tanpa Modifikasian) dari hasil audit lembaga independen. Menurut Tetty capain tersebut menjadi bukti sebuah instansi yang kredibel.

Capaian tersebut tentunya didukung oleh kerja keras dan integritas dari seluruh personel BPJS Ketenagakerjaan. Menurutnya, capaian tersebut akan sangat menunjang kinerja pengembangan program BPJS Ketenagakerjaan di lapangan.

”Terutama bagi kami yang bekerja langsung di lapangan melayani peserta dan bertugas memperluas kepesertaan baru ini sangat penting. Karena publik akan merasa lebih nyaman dan lebih mudah diajak untuk mengikuti program yang bagus dari instansi yang kredibel, terpercaya, bersih dari kasus korupsi, dan penuh integritas,” kata Tetty.(J02)

  • Bagikan