Jelang Nataru, Inflasi Belum Terjadi Di Toba

  • Bagikan
Analisis Kebijakan Ahli Muda Bidang Perekonomian pada Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Toba, Masniari Parhusip. Waspada/Ist
Analisis Kebijakan Ahli Muda Bidang Perekonomian pada Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Toba, Masniari Parhusip. Waspada/Ist

BALIGE (Waspada) : Kendati belakangan ini terjadi kenaikan harga pada beberapa komoditas bahan pangan, sejauh ini inflasi belum terjadi di  Kab. Toba. Daerah Toba, juga belum masuk Indeks Harga Konsumen (IHK) oleh Bank Indonesia Cabang Sibolga.

Hal ini disampaikan oleh Masniari Parhusip, selaku Analisis Kebijakan Ahli Muda Bidang Perekonomian pada Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Toba, kepada Waspada, Rabu (13/12) di kantornya.

Namun, Masniari mengakui,  beberapa bahan pangan jelang Natal dan tahun baru (Nataru) mengalami kenaikan harga. Terkait hal ini,  PemkabToba terus melakukan upaya untuk mencegah terjadinya inflasi melalui monitoring harga pasar yang intens disejumlah  pasar-pasar rakyat, serta melakukan sosialisasi agar warga tidak melakukan penimbunan barang bahan pangan. 

Selain itu, paparnya, beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diantaranya Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi UKM telah melaksanakan pasar murah.

Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi UKM Kabupaten Toba, Dora Sibarani mengungkapkan, beberapa bahan pangan yang mengalami kenaikan harga signifikan yakni bahan pokok jenis cabai.

Berdasarkan laporan harga hari ini, jenis cabai berada di kisaran harga Rp70 hingga Rp80 ribu per kilogram. Sedangkan harga komoditas bahan pangan lainnya seperti gula pasir juga sedikit mengalami kenaikan yakni di kisaran Rp18 ribu per kilogram yang sebelumnya masih Rp17 ribu.

Sementara itu, komoditas bahan pangan lainnya masih relatif stabil seperti minyak goreng curah dikisaran harga Rp13.500 per liter dan minyak goreng kemasan premium di kisaran harga Rp 22 ribu per liter.

Dora juga mengimbau, agar masyarakat tidak melakukan spekulasi pasar dengan melakukan penimbunan barang. “Jelang Nataru baiknya tidak ada spekulasi penimbunan barang. Itu harapan kita,” tandas Dora.(a08

  • Bagikan