Jenazah Korban Dugaan Penganiayaan Kasek SMKN 1 Siduaori Diautopsi

  • Bagikan
Jenazah Yaredi Ndruru usai diautopsi oleh Tim Forensik RS Bhayangkara Medan bertempat di RSUD M. Thomsen Nias, Kamis (18/4) selanjutnya dibawa menuju rumah duka untuk disemayamkan. Waspada/Ist
Jenazah Yaredi Ndruru usai diautopsi oleh Tim Forensik RS Bhayangkara Medan bertempat di RSUD M. Thomsen Nias, Kamis (18/4) selanjutnya dibawa menuju rumah duka untuk disemayamkan. Waspada/Ist

NIAS SELATAN (Waspada): Tim Forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Medan melakukan autopsi terhadap jenazah Yaredi Ndruru,17, siswa SMKN 1 Siduaori yang diduga jadi korban penganiayaan dan kekerasan terhadap anak oleh oknum kepala sekolahnya, SZ bertempat di RSUD M. Thomsen Nias di Gunungsitoli, Kamis (18/4).

Kapolres Nias Selatan melalui Kasat Reskrim, AKP Freddy Siagian, SH ketika dikonfirmasi Waspada Jumat (19/4) diruang kerjanya membenarkan jenazah korban alm Yaredi Ndruru siswa kelas XI SMKN 1 Siduaori telah diautopsi oleh Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Medan di  Rumah Sakit M Thomsen Nias di Gunung Sitoli pada Kamis (18/4).

Tindakan autopsi dilakukan untuk mencari penyebab kematian korban yang sebenarnya.

Freddy Siagian menjelaskan autopsi jenazah korban alm Yaredi Ndruru dimulai pada pukul 13.00 Wib dan selesai sekira pukul 18.Wib, selanjutnya jenazah korban tersebut diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan atau dikebumikan.

Jenazah Korban Dugaan Penganiayaan Kasek SMKN 1 Siduaori Diautopsi
Kasat Reskrim Polres Nisel, AKP Freddy Siagian, SH saat dikonfirmasi  di ruang kerjanya, Jumat (19/4). Waspada/Budi Gowasa

Freddy mengatakan pihaknya sedang menunggu hasil autopsi dari Tim Forensik RS Bhatangkara Medan untuk mengungkap kasus dugaan penganiayaan dan kekerasan terhadap anak yang  diduga dilakukan oknum Kepala Sekolah SMKN 1 Siduaori, SZ, 37 dan  dilaporkan oleh orang tua korban dengan bukti laporan polisi, Nomor : STTLP / B / 50 / IV /2024 / SPKT / Polres Nias Selatan tanggal 11 April 2024 lalu.

Kasat Reskrim Polres Nisel menyebutkan penyidik telah memanggil oknum  Kepala SMKN 1 Siduaori, SZ sebagai terduga pelaku dan telah memberikan keterangan terkaiit laporan dugaan penganiayaan dan kekerasan terhadap anak yang telah dilaporkan ibu kandung korban Yatiria Telaumbanua di Polres Nias Selatan.

Freddy Siagian menambahkan selain memanggil oknum Kasek SMKN 1 Siduaori, pihaknya juga sudah memeriksa 14 orang saksi  termasuk orangtua alm. Yaredi Nduru dan beberapa teman korban siswa kelas XI SMKN 1 Siduaori.

Jenazah Korban Dugaan Penganiayaan Kasek SMKN 1 Siduaori Diautopsi

Sementara Sekhezatulo Ndruru als Ama Hasrat ayah kandung alm. Yaredi Ndruru kepada Waspada Jumat (19/4) melalui telepon seluler juga membenarkan jenazah Yaredi Ndruru telah diautopsi oleh Tim Forensik RS Bhayangkara Medan.

Setelah selesai dilakukan autopsi, Kamis (18/4) sekira pukul 18.00 Wib, jenazah korban dibawa pulang  ke Desa Sifitubanua, Kecamatan Somambawa menggunakan ambulance dan tiba di rumah duka pada Jumat (19/4) dini hari sekira pukul 02.00.

Rencana penguburan jenazah korban alm Yaredi Ndruru masih belum bisa dipastikan karena masih dimusyawarahkan oleh keluarga besar.

Sekhezatulo Ndruru alias Ama Hasrat dan seluruh keluarga besar berharap kasus kematian anaknya segera terungkap dan jika terbukti pelakunya ditangkap dan diberikan hukuman seberat beratnya.(a26/cbhg)

Berita terkait:

  • Bagikan