TELUKDALAM, Nisel (Waspada): Jenazah Yaredi Ndruru,17, korban dugaan penganiayaan dan kekerasan terhadap anak yang diduga dilakukan oleh oknum Kepala SMKN 1 Siduaori, Kabupaten Nias Selatan direncanakan akan dilakukan tindakan autopsi guna mengungkap penyebab kematian korban.
Sebelumnya Yaredi Ndruru sempat diopname di ruang ICU RSUD M. Thomsen Nias di Gunungsitolli sejak Sabtu (13/4) malam, namun pada Senin (15/4) malam akhirnya meninggal dunia.
Ingatan Telaumbanua, SH mewakili keluarga korban kepada Waspada, Selasa (16/4) malam melalui telepon seluler membenarkan pihak keluarga sudah sepakat dan setuju untuk dilakukan tindakan hukum dengan melakukan autopsi terhadap jenazah almarhum oleh tim forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Menurut Ingatan Telumbanua, jenazah almarhum Yaresi Ndruru yang sempat disemayamkan di rumah duka di Desa Sifitubanua, Kecamatan Somambawa, Kabupaten Nias Selatan akan dibawa kembali malam ini (Selasa-red) menuju RS. M.Thomsen di Gunungsitoli dan rencananya akan diautopsi oleh tim forensik RS. Bhayakara Medan pada Kamis (18/4).
“Rencana malam ini jenazah korban kembali dibawa ke Rumah Sakit M. Thomsen Nias di Gunungsitoli untuk proses autopsi oleh tim forensik dari Medan pada Kamis (18/4) mendatang. Jenazah korban dua hari kedepan sebelum dilakukan autopsi akan ditempatkan ruang pendingin atau penyimpanan jenazah di rumah sakit tersebut,” ujar Ingatan
Ingatan Telaumbanua mengharapkan kepada Polres Nias Selatan, agar melakukan proses hukum secara profesional terkait kecurigaan dan dugaan pihak keluarga atas meninggalnya Yaredi Ndruru.
“Kami dari pihak keluarga sangat mendukung penuh proses hukum yang dilakukan oleh pihak Polres Nias Selatan, dan kami memohon agar proses hukum ini memberikan hasil yang maksimal kepada kami pihak keluarga dari Yaredi Ndruru,” pungkas Ingatan.
Sementara Kasat Reskrim Polres Nias AKP Freddy Siagian bersama Kapolsek Lahusa, AKP. Jimmy C. Hutajulu saat melayat di rumah duka di Desa Sifitubanua, Selasa (16/4) di hadapan kerluarga korban menyampaikan atas munculnya praduga dan kecurigaan dari pihak keluarga terkait meninggalnya Yaredi Ndruru, pihaknya dari Sat Reskrim Polres Nias Selatan yang telah menerima laporan polisi dari orangtua korban berjanji melakukan proses hukum dan akan bekerja keras dalam melakukan tindakan penyelidikan dan penyidikan.
“Kami berharap kepada pihak keluarga Yaredi Ndruru agar juga membantu dan bekerjasama dengan kami dari pihak Polres Nias Selatan dalam setiap proses tindakan hukum yang akan dilakukan,” harap Freddy Siagian
Pada kesempatan itu Freddy Siagian menambahkan untuk mengungkap kematian Yaredi Ndruru, pihaknya akan melakukan autopsi dengan mendatangkan tim forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Dalam melakukan tindakan autopsi tersebut tentunya dengan kesepakatan dan persetujuan pihak keluarga serta membuat surat pernyataan bahwa menyetujui proses otopsi terhadap jenazah Yaredi Ndruru untuk keperluan proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut
Sementara di tempat yang sama Kapolsek Lahusa AKP Jimmy C. Hutajulu mewakili Polres Nias Selatan menyampaikan ucapan turut berdukacita atas meninggalnya Yaredi Ndruru. Dia berharap semoga keluarga besar yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan. (a26/chbg)