Stok Beras Di Binjai Aman, Telur, Lele, Dan Jagung Surplus

  • Bagikan
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Binjai, Ralasen, saat memberikan keterangan soal pangan. (Waspada/Ria Hamdani)
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Binjai, Ralasen, saat memberikan keterangan soal pangan. (Waspada/Ria Hamdani)

BINJAI (Waspada): Ketersediaan beras di Kota Binjai sampai saat ini dilaporkan masih aman. Bahkan, jenis pangan lain seperti jagung, ikan lele, dan telur ayam, disebutkan dalam kondisi surplus.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Binjai, Ralasen, Kamis (12/10), mengatakan, ketersediaan pangan di Binjai cukup baik, sehingga warga tidak perlu panik.

“Soal harga beras secara nasional memang mengalami kenaikan. Tapi yang pasti, stok beras kita aman,” kata Ralasen ketika ditemui di ruang Asisten II Pemko Binjai.

Ralasen membeberkan, bahwa ketersediaan beras di Kota Binjai dari tahun ke tahun masih defisit. Namun, kondisi itu dapat diatasi dengan adanya beras dari Kabupaten Langkat.

“Kita terus defisit beras karena area persawahan yang minim. Karena Langkat menjual beras di Binjai, maka kebutuhan beras kita masih tetap aman,” bebernya.

Sesuai data, lanjutnya, area persawahan yang cukup luas di Kota Binjai hanya terdapat di dua kecamatan, yakni Kecamatan Binjai Utara dengan luas sekitar 500 hektar dan Binjai Selatan 400-an hektar.

“Area persawahan ini sedang kita atur agar tidak dialihfungsikan menjadi perumahan. Ada aturannya untuk menjaga itu. Jadi nanti dikasi sertifikat, sepanjang tidak digunakan untuk pembangunan nasional, area persawahan tersebut tidak dibenarkan adanya alih fungsi,” tegasnya.

Di samping itu, sebutnya, Dinas Ketapang dan Pertanian sedang menggalakkan pupuk organik. Hal ini dilakukan mengingat bantuan pupuk subsidi secara nasional sedang mengalami penurunan akibat konflik Rusia-Ukraina.

“Untuk saat ini ada tiga unit pengolahan pupuk organik yang kita miliki dan ditambah bantuan dari pusat. Pupuk organik ini dinilai lebih baik untuk tumbuh kembang tanaman guna meningkatkan hasil panen petani,” terang Ralasen.

Di samping beras yang terus defisit, sebut Ralasen, ada beberapa komoditas pangan di Binjai mengalami surplus, diantaranya jagung, ikan lele, dan telur ayam. “Untuk komoditas ini kita sampai menjual ke luar, seperti ke Kota Medan. Sedangkan beras, cabai merah, dan bawang, kita defisit,” ungkapnya. (a34)

  • Bagikan