Di Aceh Timur, Tiga Dayah Salafi Kantongi Izin SPM Wusta – Ulya

  • Bagikan
KANTONGI IZIN SPM: Pimpinan Dayah Nurul Hidayah, Tgk Marzuki atau Abati, menerima salinan SK Izin SPM Salafiyah dari Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Ma'had Aly Kemenag RI, Drs Nurul Huda, M.Ag, di Jakarta, baru-baru ini. Waspada/Ist.
KANTONGI IZIN SPM: Pimpinan Dayah Nurul Hidayah, Tgk Marzuki atau Abati, menerima salinan SK Izin SPM Salafiyah dari Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Ma'had Aly Kemenag RI, Drs Nurul Huda, M.Ag, di Jakarta, baru-baru ini. Waspada/Ist.

IDI (Waspada): Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Aceh Timur, siap memfasilitasi dayah-dayah salafi untuk mengantongi izin Satuan Pendidikan Muadalah (SPM) jenjang Wusta dan Ulya (SMP – SMA).

“Tiga daya salafi di Aceh Timur, sudah mengantongi izin SPM Wusta dan Ulya. Mudah-mudahan ke depan masih banyak dayah-dayah salafi yang melengkapi syarat usulan ini,” kata Kepala Kankemenag Aceh Timur, Salamina, melalui Plt Kasi PD Pontren, Faisal, kepada Waspada, Jumat (23/12).

Ketika dayah salafi yang telah mengantongi izin SPM itu yakni Dayah Darussa’adah Cabang Idi (Pimpinan Tgk H Saiful Anwar/Abon Darussa’adah). Dayah Istiqamatuddin Darul Ulum Gaseh Sayang (Pimpinan Tgk Jamaluddin/Abon Gaseh Sayang). Selanjutnya, Nurul Hidayah Seuneubok Aceh Idi Cut (Pimpinan Tgk Marzuki atau Abati Seuneubok Aceh).

Faisal menjelaskan, banyak keunggulan yang diperoleh dayah salafi yang telah mengantongi izin SPM, diantaranya para santri nantinya akan memperoleh ijazah setingkat SMP dan SMA. Untuk dayah dengan program muadalah minimal harus memiliki 120 santri. “Ketiga dayah yang sudah mengantongi izin SPM Wusta dan Ulya rata-rata diatas 200 santri,” sebutnya.

Disinggung ijazah, Faisal mengatakan ketiga dayah salafi yang telah mengantongi izin SPM Wusta dan Ulya itu baru sebatas mendapatkan SK Program Muadalah. “Artinya, di awal tahun 2023 akan dimulai dari Kelas I untuk jenjang Wustha (MTs/SMP). Begitu juga dengan jenjang Ulyas (MA/SMA). Setelah tiga tahun mendatang, maka santri yang didata dan tercatat di masing-masing jenjang akan memperoleh ijazah Wusta dan Ulya,” timpa Faisal.

Faisal menambahkan, pelaksanaan ujian tetap dikembalikan ke dayah dan mengikuti kurikulum sebagaimana tertuang dalam SPM Muadalah. “Banyak sekali kelebihan dayah salafi yang telah mengantongi izin SPM Wusta dan Ulya ini, bahkan dayah ini nantinya juga akan mendapatkan dana BOS sesuai dengan jumlah santri yang tercatat di masing-masing jenjang,” pungkas Faisal.

Apresiasi

Pimpinan Dayah Nurul Hidayah Idi Cut, Tgk Marzuki atau Abati, terpisah mengapresiasi dukungan dan bantuan Kankemenag Aceh Timur, karena telah memfasilitasi dayah-dayah salafi di Aceh Timur, untuk mendapatkan izin SPM dari Kemenag RI di Jakarta.

“Tahap awal hanya tiga dayah salafi di Aceh Timur, yang mendapatkan izin SPM ini. Meskipun santri yang mondok di dayah belajar kitab kuning dan belajar sesuai kurikulum dayah salafi, namun setelah tiga tahun ke depan para santri mengantongi ijazah Wustha dan Ulya atau setingkat ijazah SMP/MTs dan SMA/MA,” demikian Abati. (b11).

  • Bagikan