Pak Tongat Inggris Belanda Final

  • Bagikan
Pak Tongat Inggris Belanda Final

BERANTAKAN babak belur prediksi taruhan skor di tempat pelelangan ikan yang biasa disebut Tangkahan Alang Bobal.

Hanya Koko Chie Pit yang berhasil memenangkan prediksi Maroko menang 1-0 kendati hasil adu pinalti dengan Spanyol ternyata 3-0. Hasil Maroko-Spanyol 3-0 dan Portugal-Swiss 6-1 meluluhlantakkan angan angan Alang Bobal di samping mewujudkan hayalan Koko Chie Pit soal kejutan di fase gugur.

Nonton bareng di Maroko-Spanyol di Tangkahan Alang Bobal sangat menegangkan kadang dipenuhi sorak dan teriakan. Termasuk Pak Tongat pendukung berat Maroko paling sering berteriak: “Pegas!!! Pegassss!”

Di tengah ketegangan muncul hal menggelikan di paruh babak pertama. “Sebenarnya Pak Tongat pendukung mana?” teriak Aa’ Bolang.

“Maroko! Tak ada nih Spanyol, pulang kampung lah. Hayoooo, Maroko… Pegas!” Jawab Pak Tongat.

“Maroko kostum merah pak!” sergah Aa’ Ghani spontan semuanya tertawa terpingkal pingkal sebab Pak Tongat pendukung Maroko tetapi memberi support ke Spanyol yang terbiasa berkostum merah.

“Bah! Begitunya. Berarti Spanyol yang salah kostum. Bakal babak belur Spanyol ini,” jawab Pak Tongat taktis.

Angan angan Pak Tongat jadi kenyataan, timnya memenangkan adu pinalti secara cemerlang. Pak Tongat makin bersemangat.

“Sampai detik ini ramalan yang kubuat tanggal 4 Desember untuk 4 besar masih oke punya lah. Belanda, Kroasia, Inggris, Portugal. Belanda jumpa Inggris di final. Kiri kanan, kanan kiri…,Alang Bobal bagaimana?” papar Pak Tongat, kedua tangannya membuat gerakan gerakan layaknya ahli strategi perang dunia ketiga.

“Jaoh kali ramalan Pak Tongat, tak tolap odan bah,” jawab Alang Bobal mengakui kebenaran ramalan 4 besar Pak Tongat sampai babak gugur selesai masih relevan dan sangat berpeluang terwujud. “Kolok pun angan angan Pak Tongat akhirnyo barantakan itu kerono dirusak Messi,” sambung Alang Bobal.

Mata Pak Tongat terbeliak, leher tegak lurus. Hanya mereka berdua di tangkahan, sepi, mungkin karena meja prediksi Koko Chie Pit libur dua hari setelah fase gugur. “Tak ada apa apanya Argen, habis lah,” tukas Pak Tongat tetap mengunyah sirihnya.

Lalu Pak Tongat dengan yakin dan mantap menegaskan asumsinya. “Kiri, Belanda akan menyingkirkan Argentina dan kemudian Brazil. Kanan, Inggris akan memulangkan Prancis lalu mendudukkan Maroko nonton final Inggris melayani Belanda,” urai Pak Tongat bersemangat.

“Nah, bajayolah Pak Tongat. Kok sabolah kiri Messi nan mandeportasi Bulando, kapan pulak Bulando sampek pinal?! Bolum somipinal pun sudah angkat kaki. Nah, masih haluan kiri…., Kroasio monang Brazil mudik cantik. Torus Argen malopuk Kroasio. Kanan…, Prancis melopuk Inggris, Portugal marobek Maroko, kamudian Portugal mandudukkan Prancis. Torus, bajumpolah Argentino dan Portugal di pinal…tak mungkap CR7 malawan La Pulga guru si Ghani cucuku ” jelas Alang Bobal lugas dan tuntas.

“Ah, malece kali angan angan Alang bah! Tak cocok itu. Manyalah kali Alang Bobal ini,” sanggah Pak Tongat. “Tak lalu Messi menghadapi Belanda, yakinlah Pak Tongat,” sambung Pak Tongat.

“Pokoknyo ompat togap odan ko somipinal Kroasio, Argentino, Prancis, Portugal,” tukas Alang Bobal.

“Empat besar ku tetap Belanda, Kroasia, Inggris, Portugal. Yakin aku ini. Pak Tongat terserahlah,” ujar Pak Tongat.

“Yo lah Pak Tongat. Jumat karang kito sorahkan ka Koko Chie Pit,” balas Alang Bobal tersenyum.

Pak Tongat dan Alang Bobal sepakat untuk tidak sepakat, lalu salam komando sebelum beranjak dari tangkahan. Alang Bobal ke arah hulu, Pak Tongat ke arah muara. •Nurkarim Nehe

  • Bagikan