KUTACANE (Waspada): Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia, Tri Rismaharini di Aceh Tenggara. Ini agenda kunjungannya, Kamis (30/1) siang.
Mensos didampingi Pj Bupati Aceh Tenggara, Drs. Syakir, M. Si, Anggota Komisi IV DPR-RI, HM Salim Fakhry, SE, MM, Ketua DPRK Agara, Denny Febrian Roza, Kapolres AKBP, R. Doni Sumarsono, Dandim 0108, Letkol Inf Mohammad Sujoko, Kajari Erawati.
Mensos juga didampingi, Forkopimda, Perwakilan MPU, Ketua MAA Thalib Akbar, Plt. Sekda Yusrizal, Asisten Administrasi Umum Jamanudin, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Muhammad Riduan, Kalaksa BPBD, Nazmi Desky, Plt. Kadis Kesehatan, dr. Heri Al Hilal.
Juga hadir di lokasi pasca banjir Kecamatan Semadam yakni Kadis Pertanian, Riskan, Kadis Perkim, Mohd. Asbi, Direktur PDAM Tirta Agara, Edi Sabara, Direktur RSU H. Sahudin Kutacane, dr Bukhari, Kadis Pendidikan, Julkifli, Kadis Perhubungan, Jamrin Desky, Kadis Pangan Fitriaty, Kadis Sosial, Bahagiawati, Kadis PUPR Sadli Desky, Kadis Kominfo, Zul Fahmy.
Mensos beserta rombongan melakukan kunjungan ke lokasi pasca banjir bandang di Kecamatan Semadam, selain pemberian satunan ahli waris korban jiwa, atas nama Abbas Rasya, 2, Mensos juga membesuk korban sakit berat 6 orang, sekaligus menyambangi dapur umum di Kecamatan Semadam.
Seusai dari Kecamatan Semadam, Mensos mengunjungi dan memberikan santunan kepada ahli waris korban jiwa atas nama Darwis Raplin di Rikit Bur dan setelah itu, Mensos langsung melihat tenda LDP Anak di Kecamatan Bukit Tusam.
Mensos mengatakan bahwa dalam kunjungannya ini untuk memberikan bantuan yang disalurkan kepada korban banjir bandang yang ada di Kabupaten Aceh Tenggara dimana langkah tersebut merupakan bentuk kepedulian negara terhadap rakyatnya.
“Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kami, bantuan yang diberikan meliputi logistik, makanan, kasur, perahu karet, dan lain sebagainya”, terang Risma. Mensos juga berinisiatif untuk membuat titik lumbung sosial untuk korban banjir yang ada di Agara.
“Kami pun memberi bantuan seperti kasur, tenda, perahu evakuasi, makanan, beras, paket sembako, dan mainan anak-anak”, ungkapnya.
Dengan adanya ribuan hektar sawah yang terendam ini, Mensos mengaku butuh waktu untuk meyakinkan dan melakukan pemberdayaan terhadap swadaya tani. (cseh)
