Salah Sudah Tahu Serba Sulit

  • Bagikan

TLO

YAOUNDE (Waspada): Kapten Mohamed Salah (foto atas), sukses menjalankan tugas sebagai algojo pamungkas adu penalti yang membawa Mesir menekuk Pantai Gading 5-4 dalam drama 12 pas di babak 16 Besar Piala Afrika 2021.

Adu penalti dilakukan setelah kedua tim bermain 0-0 selama 120 menit di Douala, Kamerun, Rabu (Kamis WIB). Mesir pun mencapai perempatfinal untuk menghadapi Maroko, Minggu (30/1) malam mulai pkl 2200 WIB.

Salah mengaku sudah tahu setiap laga di Piala Afrika serba sulit, apalagi Pantai Gading bukan tim sembarangan.

“Piala Afrika kompetisi yang serba sulit. Sejak awal Anda telah melihat bahwa tim terbaik pun berjuang keras untuk menang,” jelas Salah, seperti dikutip dari laman resmi Konfederasi Sepakbola Afrika (CAF).

“Apalagi melawan Pantai Gading, tentu tidak akan mudah. Tetapi tim kami mendapatkan momentum,” tambah mesin gol klub Liverpool itu, Kamis (27/1).

Mantan winger AS Roma dan Chelsea itu berhasil mengeksekusi penalti terakhir Mesir. Sebaliknya bek Pantai Gading Eric Bailly menjadi satu-satunya pemain yang gagal dalam drama 12 pas tersebut.

Laga ini merupakan pertandingan babak 16 besar paling menegangkan di lapangan buruk di Stadion Japoma yang menjadi ibukota ekonomi Kamerun. Mesir lebih banyak menciptakan peluang, namun buruk dalam penyelesaian akhir.

Tim asuhan Carlos Queiroz itu lolos perempatfinal sekalipun hanya mencetak dua gol dari empat pertandingan sejak di fase grup.

Pantai Gading yang juara dua kali Piala Afrika kembali takluk kepada Mesir yang sejak lama mengunggulinya dalam berbagai pertemuan kelas berat tingkat Afrika.

Laga ini sendiri merupakan pertemuan Mesir dan Pantai Gading yang kesebelas sepanjang sejarah Piala Afrika. Tim yang sudah mengoleksi tujuh trofi juara itu hanya sekali kalah dari The Elephants.

Di antara sukses Mesir melawan Pantai Gading adalah saat mereka menang adu penalti pada final 2006 dan kemenangan telak di semifinal 2008.

Duel didahului dengan mengheningkan cipta sejenak untuk mengenang para korban kecelakaan tragis di Yaounde dua hari sebelumnya.

Salah lantas menjadi daya tarik penonton. Setiap waktu melihat Salah membawa bola, penonton berteriak menyemangatinya.

Pemain sayap VfB Stuttgart, Omar Marmoush, nyaris membawa Mesir unggul dari tendangan berjarak 25 meter yang luar biasa menit 17. Sayang bola tendangannya membentur mistar gawang lawan.

Salah dan Mostafa Mohamed membuat peluang pada babak pertama, tapi keduanya digagalkan kiper Badra Ali Sangare. Sebaliknya Pantai Gading kehilangan gelandang berpengaruh Franck Kessie karena cedera saat laga berjalan setengah jam.

Meski begitu Pantai Gading hampir unggul ketika Ibrahim Sangare yang tidak terkawal melepaskan tendangan akrobatik, namun berhasil ditepis kiper Mohamed El Shenawy.

Dalam laga babak 16 besar lainnya di Limbe, Santiago Eneme mencetak gol penalti yang menentukan ketika tim liliput Guinea Ekuatorial mengalahkan Mali 6-5. Kedua tim selama 120 menit bermain 0-0, sehingga mesti melakoni drama 12 pas.

Guinea Ekuatorial selanjutnya menghadapi Senegal yang diperkuat pemain bintang Sadio Mane sekaligus salah satu favorit juara turnamen di Kamerun tersebut.

Mali menurunkan dua pemain Liga Premier yang tersedia ketika gelandang Brighton Yves Bissouma menjadi starter dan pemain sayap Southampton Moussa Djenepo dimasukkan menit 70.

Ibrahima Kone yang mencetak tiga dari empat gol Mali di fase grup, melepaskan tembakan melebar menit ketujuh dalam laga di Stade Omnisport yang berkapasitas 20.000 kursi itu.

Guinea Ekuatorial memperoleh peluang penalti pada babak pertama, namun wasit membatalkannya setelah melihat monitor VAR.

Giliran Mali yang mendapatkan peluang penalti ketika Moussa Doumbia jatuh saat membawa bola. Wasit lagi-lagi mengubah keputusannya setelah meninjau insiden tersebut. (m08/afp/rtr)

  • Bagikan