MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Hj Hidayah Herlina Gusti (foto) mengimbau masyarakat, termasuk umat Islam yang akan mudik ke kampung halaman jelang lebaran Idul Fitri nanti, untuk taat menjalankan protokol kesehatan (prokes).
“Kita juga dorong pemudik yang akan bersilaturahmi kepada keluarganya di kampung halaman untuk jalani suntik hingga vaksin 3,” kata Hidayah Herlina Gusti kepada Waspada, Jumat (8/4).
Anggota dewan dari fraksi PKS itu merespon kegiatan mudik yang sudah dilonggarkan seiring dengan melandainya kasus Covid-19. Adapun syarat masyarakat diperbolehkan mudik adalah sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster, serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Menyikapi ini, Hidayah merespon positip langkah pemerintah yang bertujuan mencegah penyebaran pandemi saat kegiatan berkumpul dengan keluarganya. “Kita patut bersyukur, karena sudah 2 tahun tak boleh mudik gara-gara pandemi Covid-19,” katanya.
Kendati demikian, masyarakat diminta untuk tidak abai dan wajib mengikuti aturan yang sudah disampaikan kepada pemerintah berupa vaksin penguat (booster) dan disiplin protokol kesehatan yang menjadi syarat utama.
Dalam aturan itu, bagi pemudik yang sudah menerima vaksinasi dosis kedua, harus menyerahkan bukti testing antigen 1 x 24 jam atau PCR 3 x 24 jam. Sementara untuk yang baru mendapatkan vaksinasi dosis pertama, diwajibkan tes PCR 3 x 24 jam.
Bagi para pelaku perjalanan dalam negeri dengan kondisi kesehatan khusus dan anak-anak harus melakukan tes PCR 3 x 24 jam serta melampirkan surat keterangan dari dokter umum atau dokter dari rumah sakit pemerintah setempat.
Dijelaskan Hidayah, persyaratan vaksin booster harus dilengkapi dengan kepatuhan protokol kesehatan, yakni menjaga jarak, menggunakan masker dan hand santizer.
“Ini perlu saya imbau lagi, selain mencegah Covid-19, taat prokes juga diperlukan untuk mencegah kenaikan kasus penularan seperti yang terjadi pada periode liburan sebelumnya,” imbuhnya.
Anggota dewan dari Dapil X ini dalam kegiatan resesnya tak bosan-bosannya mengimbau kepada masyarakat untuk taat prokes dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.
“Khusus di dapil saya di Simalungun, diharapkan muncul kesadaran warga di sana untuk sukarela divaksin agar agar presentasenya mencapai 90 persen atau minimal 70 persen agar kembali normal, dan dapat melakuan acara pesta, proses belajar mengajar tatap muka di sekolah dan kunjungan ke Parapat kembali meningkat,” pungkas Hidayah. (cpb)
