ODGJ Banyak Berkeliaran Di Jalanan Kota Medan

  • Bagikan

MEDAN (Waspada):  Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) banyak terlihat berkeliaran di jalanan Kota Medan. Keberadaan mereka dinilai meresahkan masyarakat dan mengganggu estetika kota.

Misalnya saja, di jalan Sisingamangaraja, Gatot Subroto, Sudirman, Prof HM Yamin dan sejumlah jalan lainnya. Pantauan, ODGJ itu menempati teras toko-toko, taman-taman kota, juga mereka banyak tidur-tiduran di pinggir-pinggir jalan.

Berbincang dengan dokter spesialis kejiwaan dari Universitas Sumatera Utara (USU), dr. Vita Camelia, MKed, SpKJ, mengatakan, ada beberapa kemungkinan kenapa ODGJ berkeliaran atau mengembara.

Pertama, ada gejala ODGJ yang bisa membuatnya pergi dari rumah dan mengembara karena pengobatannya terlantar, sebab terlalu jauh pergi. “Gejala penyakit ODGJ ini juga ingatannya bisa jelek sehingga bisa lupa dan nggak tahu pulang,” kata dr. Vita Camelia, yang juga psikiater dari RSUP H. Adam Malik ini, Minggu (16/1).

Kedua, lanjut dr. Vita Camelia, pengawasan keluarga yang kurang, sehingga ODGJ pergi dari rumah. “Pengawasan keluarga untuk memberikan obat supaya di minum teratur. Kemudian, pantau gejala penyakit dan mengawasi ODGJ dan mendukung pengobatannya juga penting,” ungkapnya.

Ditegaskannya, kalau minum obat teratur, maka ODGJ bisa membaik. Gejala gangguan jiwa akan menghilang dan mereka bisa mandiri, aktif bahkan produktif.

Namun di lapangan, masih ada keluarga yang abai terhadap pengobatan dan kepatuhan berobat ODGJ. Alhasil, ODGJ mengembara di jalanan.

“Banyak faktor yaitu kepatuhan minum obat pasien, kadang pasien bosan minum obat, merasa sudah membaik dan menghentikan obat, keluarga kurang mendukung pengobatan. Misal lalai membawa pasien jadwal kontrol ulang, kurang mengawasi keteraturan pasien minum obat,” katanya.

Ketika ditanya, selain merasa sudah baik, apakah obat untuk ODGJ mahal, sehingga keluarga banyak yang menghentikan minum obatnya? Dia menjawab, dengan adanya BPJS Kesehatan ODGJ sudah terbantu untuk obat-obatan dan tersedia. “Terpenting memang perlu terus menerus edukasi keluarga tentang ODGJ, pengobatan dan kepatuhan berobatnya,” tutupnya. (cbud)

  • Bagikan