Dongeng Pantai Gading

  • Bagikan
Dongeng Pantai Gading
TIMNAS Pantai Gading menjuarai Piala Afrika 2023 setelah di final mengalahkan tim kuat Nigeria 2-1 di Stadion Olimpiade Ebimp, Senin (12/2) dini hari WIB. AFP

YAMOUSSOUKRO (Waspada): Pelatih Pantai Gading, Emerse Fae, memuji timnya yang sukses menuntaskan misi terbesar dalam sejarah turnamen sepakbola dunia dengan menjuarai Piala Afrika 2023 usai mengalahkan Nigeria 2-1, Senin (12/2) dini hari WIB.

“Ini lebih dari sekadar dongeng. Saya berjuang keras menggapai semua ini,” kata Fae setelah Pantai Gading bangkit dari ketertinggalan pada babak pertama di Stadion Olimpiade Ebimpe untuk berbalik menang berkat dua gol yang dibuat Franck Kessie dan Sebastien Haller.

“Ketika saya mengenang lagi semua yang telah kami lalui, kami adalah para penyintas yang ajaib. Kami tidak pernah menyerah dan berhasil bangkit dari begitu banyak hantaman keras,” ujar Emerse Fae.

Pantai Gading menjadi negara tuan rumah pertama yang menjuarai Piala Afrika sejak Mesir melakukannya pada 2006, namun mereka hampir tersingkir pada fase grup.

Pantai Gading kalah 1-0 dari Nigeria dalam pertandingan kedua, sebelum digebuk 0-4 oleh Guinea Ekuatorial yang merupakan kekalahan kandang terberat yang mereka alami.

Itu menjadikan Pantai Gading tuan rumah AFCON pertama dalam 40 tahun terakhir yang kalah dalam dua pertandingan grup dan membuat pelatih Jean-Louis Gasset kehilangan posisinya untuk digantikan Fae.

Ajaibnya mereka lolos ke babak 16 besar sebagai tim terakhir dari empat tim peringkat ketiga terbaik. Pantai Gading lalu mengalahkan juara bertahan Senegal melalui adu penalti pada babak 16 besar setelah menyamakan kedudukan pada menit-menit terakhir.

Mereka mengalahkan Mali 2-1 dalam perempat final yang juga dengan babak perpanjangan waktu. Mereka juga bermain dengan 10 pemain pada babak pertama dan sempat tertinggal pada menit ke-90.

Setelah itu merang 1-0 atas Republik Demokratik Kongo dalam semifinal, sebelum menuntaskan dendam kepada Nigeria dalam final.

Optimisme dan daya juang tinggi yang membungkus keterampilan dan kekompakan akhirnya mengantarkan Pantai Gading membalikkan hal yang tak mungkin menjadi mungkin.

Bagaimana tidak bisa disebut dongeng jika melihat awal perjalanan Si Gajah yang di ambang terlempar dari kompetisi, malah berakhir manis dengan trofi juara.

Mereka dibantai 0-4 oleh Guinea Ekuatorial dalam fase grup, empat hari setelah ditelan Nigeria 0-1 dalam fase yang sama.

Seluruh negeri di Afrika bagian Barat itu yang merupakan kawasan asal sebagian besar bintang-bintang sepakbola benua hitam, merasakan keterpurukan yang amat sangat. Mereka di ujung tanduk, apakah bisa lolos ke fase gugur?

Beruntung, Mozambik dengan ajaib memaksa Ghana seri 2-2 sehingga tiket terakhir babak 16 besar dari status peringkat ketiga terbaik, gagal diraih Ghana dan sebaliknya menjadi milik tuan rumah Pantai Gading.

Tetapi sejak itu pula permainan dan juga keberuntungan Si Gajah berubah total. Mentalitas dan semangat bertarung pun berubah drastis, hingga mengantarkan mereka mengangkat trofi kontinental ketiganya setelah Piala Afrika 1992 dan Piala Afrika 2015.

Mentalitas itu muncul setelah pelatih sementara Emerse Fae menyuntikkan semangat dan rasa percaya diri tinggi kepada Serge Aurier cs.

Fae ditunjuk menggantikan pelatih asal Prancis, Jean-Louis Gasset, tak lama setelah Pantai Gading dianiaya Guinea Ekuatorial dalam pertandingan terakhir fase grup turnamen edisi tertunda pandemi Covid-19 itu.

Terkenal berdisiplin tinggi selama menjadi pemain, Fae berulang kali menyatakan tugas utamanya adalah meyakinkan pemain-pemain Pantai Gading yang rata-rata hebat, bahwa dengan bakat dan keterampilan yang mereka miliki seharusnya Pantai Gading melangkah jauh dalam turnamen ini.

Rasa percaya diri dan optimisme yang ditanamkan oleh Fae itu membekas pada anggota skuad Tim Gajah.

Mereka pun berubah kompak yang membuat keterampilan mereka kian bersinar dan mematikan, untuk menyingkirkan juara bertahan Senegal pada 16 besar, Mali dalam perempatfinal, Kongo pada babak semifinal, dan akhirnya menuntaskan balas kepada Nigeria dalam partai puncak. (m18/afp/cnni)

  • Bagikan