BANDA ACEH (Waspada): Rencana perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh-Sumatera Utara memasuki babak baru. Untuk menyukseskan event empat tahunan itu setidaknya butuh dua stadion utama.
Pemerintah pusat akan membangun stadion utama di kedua provinsi untuk pembukaan dan penutupan perhelatan akbar olahraga nasional tersebut. Pembukaan direncanakan pada tanggal 9 September 2024 bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional (Haornas).
“Dua-duanya belum ada stadion (untuk pembukaan dan penutupan) sehingga kami memonitor untuk pembangunan stadion, satu untuk di Aceh, satu di Sumut,” kata Wakil Ketua Umum I Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Mayjen TNI Purn Dr Suwarno.
“Walaupun pelaksanaannya pada saat tahun politik, namun masih pada masa bakti Bapak Presiden Jokowi,” terang Suwarno lagi dalam rapat koordinasi dengan beberapa lembaga di Jakarta, Selasa (10/1) seperti dilansir situs resmi KONI Pusat.
Kata dia, kedua provinsi penyelenggara memerlukan stadion yang akan mendapat dukungan dari pemerintah. Pembukaan akan digelar di stadion utama di Aceh sedangkan penutupan dilakukan di stadion utama di Sumut.
“Yang kedua memerlukan peralatan pertandingan, ini yang sudah dikomunikasikan dengan Kemenpora. Saat ini masing-masing provinsi sedang menyiapkan venue, akomodasi dan keperluan lain,” sambungnya.
Suwarno menambahkan, pihaknya tengah mengupayakan agar beberapa venue yang sudah ada agar direnovasi ketimbang membuat baru yang butuh banyak biaya dan waktu.
Selain itu, Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) juga digelar di provinsi tuan rumah PON XXI/2024. Suwarno menyebutan, karen itu perlu peralatan tambahan seperti tangga khusus disabilitas di venue.
Direktur Prasarana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Essy Asiah menekankan waktu persiapan sudah tinggal satu tahun lagi. Karena itu diharapkan dukungan pemerintah pusat segera terealisasi.
“Kami sedang usulkan rapat terbatas untuk pembahasan persiapan PON XXI/2024 Aceh-Sumut. Perlu disampaikan inventarisasi hal-hal apa saja diperlukan di Aceh dan di Sumut,” tutur dia. (b04)