Tim Kedaireka UBB Sukses Hasilkan Probio FM UBB

  • Bagikan
Tim Kedaireka UBB Sukses Hasilkan Probio FM UBB

PANGKALPINANG (Waspada): Tim peneliti Universitas Bangka Belitung (UBB) berhasil mengembangkan produk turunan dari Probio FM dengan nama Probio FM UBB lewat program pemadanan pendanaan (Matching Fund) di Kedaireka.

“Saat ini kami masih menunggu ijin edar produk dari Kementerian Pertanian. Kalau sudah keluar ijin edar maka produk bisa dijual ke masyarakat luas,” ujar Rufti Puji Astuti, dosen agri bisnis saat ditemui tim presstour Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknilogi (Kemendikbudristek) di Kampus UBB, Pangkal Pinang, Rabu (29/3/2023)

Rufti didampingi anggota tim peneliti Kedaireka UBB lainnya yang juga sesama dosen yakni Rahmad Lingga, Andra Bahtera dan Sudirman.

Dijelaskan Rufti, Probio FM adalah probiotik bentuk cairan yang yang dapat digunakan pada hewan ternak. Di dalamnya, terdapat beberapa jenis bakteri asam laktat yang berperan penting dalam proses fermentasi. Pada manusia, bakteri asam laktat ini sering ditemukan pada produk makanan ataupun minuman fermentasi. Bakteri ini memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan.

Di kalangan peternak, Probio FM semakin populer, sejalan dengan semakin tingginya kesadaran peternak akan manfaat dari penggunaan probiotik pada hewan ternak mulai dari sapi, kambing, kerbau dan domba. Bisa juga untuk unggas seperti ayam, bebek, itik dan angsa sampai ternak ikan.

“Kerja sama kami bersama CV Dua Agri Mandiri dijembatani lewat aplikasi kedaireka milik Kemendikbudristek. Kami bersyukur bisa ikut berpartisipasi di Kedaireka lewat skema matching fund. Manfaatnya banyak sekali,” kata Rufti.

Berawal dari persoalan pakan ternak yang sebagian besar adalah barang impor, seringkali tak terjangkau oleh para peternak. Akhirnya para petani banyak memberi makan hewan ternak khususnya sapi dari limbah sawit bernama bungkil.

Namun sayangnya, bungkil saja kurang menyehatkan bagi hewan ternaknya. Hal itu menjadi perhatian tersendiri tim peneliti UBB, hingga menginspirasi untuk menambahkan probiotik dalam proses pembuatan pakan ternak berbahan bungkil sawit yang sangat melimpah di Bangka Belitung. Tujuannya supaya pencernaan sapi terlindungi dan sapi lebih sehat dan gemuk.

Dari kondisi itu, tim kedaireka UBB mengikuti program pendanaan pendidikan tinggi skema matching fund di aplikasi kedaireka pada 2021 dan lanjut di 2022.

Kerja sama dilakukan bersama CV Dua Agri Mandiri (DAM). DAM memberikan keleluasan para peneliti untuk menggunakan laboratorium dan sapi sebagai subyek penelitian.

“Kalau tidak ada kerja sama kedaireka ini, mana mungkin kami bisa penelitian di laboratorium yang layak, apalagi harus beli sapi. Tidak ada biayanya,” ujar Rufti, seraya melepas tawa.

“Kini, Probio FM yang diproduksi oleh CV DAM ini masih berada di bawah binaan rim Kedaireka Probio FM UBB dan Inventor Dr. drh. Fahmida Manin,” ujar Rahmad Lingga, menambahkan.

Melihat nanfaat luar biasa dari program matching fund kedaireka ini, para peneliti berharap ada penambahan waktu kontrak kerja sama. Bila sekarang masih ditetapkan selama satu semester atau sekitar 5 bulan, maka keinginannya bisa mencapai 2 semester atau satu tahun.

Sebab, tambah Rufti, banyak inkubasi bisnis yang berlum terhilirisasi di waktu yang cukup singkat itu.

“Memang ada beberapa inkubasi bisnis lewat pendanaan kedaireka yang sukses dan terus berlanjut, tapi jumlahnya terbatas. Termasuk untuk probio FM UBB ini, harapannya bisa terus berlanjut sampai keluar ijin edar dan dapat diproduksi atau dihilirisasi lebih luas ke berbagai wilayah,” ujar Rufti. (J02)

  • Bagikan