Kawasan Pesisir Batubara Masih Digenangi Pasang Rob

  • Bagikan
Kawasan Pesisir Batubara Masih Digenangi Pasang Rob
TAMPAK pengguna jalan menerobos genangan pasang melewati Jl Merdeka Tanjungtiram dan lapak jualan takjil berbuka puasa dan ruko tergenang air dari laut.Waspada/Iwan Has

BATUBARA (Waspada): Pasang dalam (Rob) yang bersumber dari laut menggenangi kawasan pesisir Kabupaten Batubara, sejak Selasa (9/4) hingga Kamis (11/4) sore.

Pasang terjadi di waktu sore dan pagi hari Selasa lalu menggenangi kawasan permukiman warga, perkantoran, sekolah dan jalan umum. Pasang terjadi dalam beberapa hari sejak akhir Ramadan dan memasuki hari raya Idul Fitri 1445 H/2024 M.

Akibatnya masyarakat maupun pedagang dadakan yang memanfaatkan sisi ruas jalan berjualan kue mue (takjil) untuk berbuka puasa menjadi terganggu dan terpaksa melipat kaki celana mereka agar tidak basah terkena air pasang.

Sejumlah pedagang nampak kalang kabut untuk mencari lapak jualan  ketempat lebih tinggi atau kawasan yang tidak tergenang air, namun pasang tak terbendung dan terus meluas sehingga memaksa mereka pasrah untuk bertahan melayani pembeli.

“Pasang ini sudah terjadi beberapa hari, namun hari penutup puasa Ramadan kondisinya semakin tinggi menggenangi lapak jualan,” sebut Mirza dan Ana pedagang penganan puasa yang memanfaatkan sisi ruas Jalan Imam Bonjol Labuhan Ruku Kecamatan Talawi tempat berjualan.

Kawasan Pesisir Batubara Masih Digenangi Pasang Rob

Selain menggenangi lapak jualan pedagang dadakan kawasan pertokoan dan permukiman warga Jalan Pasar Lama Lingkungan III, II dan sepanjang pinggiran Sungai Batubara Labuhan Ruku, Masjid Lama, Dahari Selebar, Indrayaman, Kecamatan Talawi tak luput menjadi sasaran.

Begitu juga ruas Jl Merdeka Tanjungtiram mulai dari Simpang Jl Beringin mengarah pelabuhan tergenang pasang laut beserta sejumlah kawasan desa pesisir lainnya.

Sedangkan yang terparah menggenangi wilayah Desa Bandar Rahmat dan Bagan Luar karena posisinya berbatasan langsung dengan laut.

Para pengguna jalan terpaksa menerobos genangan pasang saat melewati jalan untuk beraktivitas.  Setelah itu pasang kembali surut ke laut, membuat kawasan daratan menjadi lembab dan berair. Pasang dalam merupakan bagian dari fenomena alam yang datang pada waktu tertentu.

Kondisi ini diperparah hutan mangrove yang selama ini menutup pantai dari gelombang pasang semakin punah membuat pasang tak terbendung menggenangi kawasan daratan pesisir pantai Batubara.

Sampai Kamis sore (11/4) pasang masih terjadi, kendati ketinggiannya menggenangi daratan telah  berkurang. (a18)

  • Bagikan