Pasca Jalan Putus Di Nisel, Harga Sembako Mulai Melonjak 

  • Bagikan
Pasca Jalan Putus Di Nisel, Harga Sembako Mulai Melonjak 
Terlihat warga terpaksa melangsir dengan memanggul barang barang kebutuhan menuju Kecamatan Boronadu yang mengakibatkan melonjaknya harga., Rabu (18/10). Waspada/Ist

GOMO, Nisel (Waspada): Pasca jalan penghubung dai Kecamatan Gomo menuju Kecamatan Boronadu, Kabupaten Nias Selatan terputus akibat terjangan banjir pada, Minggu (15/10) lalu, masyarakat mulai mengeluhkan harga kebutuhan pokok (sembako) melonjak.

Warga dari 12 desa di Kecamatan Boronadu yang terisolir akibat lumpuhnya akses jalan di Desa Hilianaa sangat merasakan dampaknya khususnya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pasca Jalan Putus Di Nisel, Harga Sembako Mulai Melonjak 

Kades Balohili Gomo, Kecamatan Boronadu, Harson Laia yang wilayah desanya termasuk merasakan dampak putusnya akses jalan di Desa Hilianaa kepada waspada, Rabu (18/10) mengaku saat ini warganya mulai mengeluhkan lonjakan harga kebutuhan pokok di daerah mereka.

Menurut Harson Laia, terjadinya lonjakan harga kebutuhan pokok di wilayah Kecamatan Boronadu akibat ongkos angkut jadi bertambah di mana barang yang dibelanjakan para pedagang dari Kecamatan Gomo atau dari ibukota Kabupaten Nias Selatan tidak dapat langsung diangkut ke wilayah Kecamatan Boronadu.

“Iya bang barang-barang kebutuhan pokok yang hendak dibawa pedagang ke Kecamatan Boronadu terpaksa dilangsir dari lokasi jalan yang putus di Desa Hilinaa. Tentunya hal ini menambah ongkos angkut dan mengakibatkan melonjaknya harga, rata-rata ongkos panggul mulai lima ribu hingga 10 ribu rupiah,” ujar Harson Laia.

Pasca Jalan Putus Di Nisel, Harga Sembako Mulai Melonjak 
Longsor tebing Sungai Gomo yang disebabkan terjangan banjir sehingga mengakibatkan jalan putus total sepanajng 50 meter bahkan beberapa rumah terancam ambruk  karena tebing yang longsor sudah sampai di teras rumah warga. Waspada/Ist

Mewakili warga, Harson berharap kepada pemerintah agar jalan yang putus tersebut segera ditangani setidaknya jalan darurat yang dapat dilalui kendaraan roda empat agar roda perekonomian masyarakat dapat normal seperti biasa.

Hal yang sama disampaikan Kades Hilianaa Gomo, Yurmin Telaumbanua saat dikonfirmasi Waspada, Rabu (18/10) mengatakan sudah 4 hari sejak badan jalan terputus akibat terjangan banjir  belum ada penanganan atau perbaikan dari pihak terkait.

Pasca Jalan Putus Di Nisel, Harga Sembako Mulai Melonjak 
Kades Balohili Gomo, Kecamatan Boronadu, Harson Laia. Waspada/Ist

Warga setempat dengan swadaya membuat jalan setapak melewati teras rumah warga dan itupun hanya untuk membantu masyarakat dalam melangsir barang kebutuhan sehari-hari.

Yurmin berharap pemerintah dan pihak terkait agar secepatnya melakukan perbaikan badan jalan yang longsor. Apalagi beberapa rumah warga yang sudah sangat dekat dengan tebing sungai terancam hancur jika kembali longsor.

Sementara Wakil Bupati Nias Selatan, Firman Giawa Ketika dikonfirmasi Waspada, Rabu (18/10) melalui telepon selulernya menyampaikan Pemerintah Kabupaten Nias Selatan terus berupaya melakukan penanganan terhadap jalan yang putus di Desa Hilianaa, Kecamatan Gomo. Namun tentunya dalam penganggarannnya harus sesuai aturan dan butuh proses.

Secara terpisah Kepala UPT Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara Cabang Gunungsitoli, Rizak Taruna Zega, ST, MT yang dihubungi Waspada terkait kondisi tebing Sungai Gomo yang longsor sudah sampai di teras rumah warga dan terancam ambruk mengatakan pihaknya segera menyampaikan informasi tersebut kepada personel yang ada dilapangan sambil mencari solusi terbaik untuk penanganannya.(a26/chbg)

  • Bagikan