Di Nisel, Jalan Putus Total Diterjang Banjir, 12 Desa Terisolir

1 Rumah Hanyut

  • Bagikan
Di Nisel, Jalan Putus Total Diterjang Banjir, 12 Desa Terisolir
Terlihat ruas jalan di Desa Hilianaa yang menghubungkan Kecamatan Gomo dengan Kecamatan Boronadu, Kabupaten Nias Selatan mengalami putus total akibat diterjang banjir Sungai Gomo, Minggu (15/10) sore. Waspada/Ist

GOMO, Nisel (Waspada): Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Nias Selatan beberapa hari terakhir menyebabkan Sungai Gomo meluap dan banjir, Minggu (15/10) sore.

Akibatnya, ruas jalan penghubung satu satunya dari Kecamatan Gomo menuju Kecamatan Boronadu, tepatnya di Dusun I Desa Hiliana’a mengalami putus total akibat diterjang arus sungai yang sangat deras. Bahkan satu unit rumah warga tak berpenghuni milik Sahriel Ndruru alias Ama Dinda ikut hancur terseret banjir.

Ruas jalan yang mengalami putus total panjangnya sekira 50 meter. Selain itu beberapa tiang listrik yang berada di sekitar bantaran sungai mengalami tumbang dan hanyut terbawa banjir. Namun peristiwa terputusnya akses jalan akibat diterjang banjir tidak sempat menimbulkan jatuhnya korban jiwa.

Kepala Desa Hilianaa, Yurmin Telaumbanua ketika dihubungi Waspada, Minggu (15/10) menyampaikan kondisi saat ini akses jalan satu satunya yang mengubungkan Kecamatan Gomo dengan Kecamatan Boronadu benar putus total sehingga 12 desa di Kecamatan Boronadu terisolir.

Menurut Yurmin, masalah jalan tersebut yang semakin hari mengalami abrasi akibat terjangan arus Sungai Gomo telah lama dilaporkannya di DPRD, BPBD, PUPR Kabupaten Nias untuk segera ditangani.

Terakhir pada September 2023 lalu dia juga telah menyurati Dinas PUPR Provinsi Sumut melalui UPT Dinas PUPR Cabang Gunungsitoli namun hingga jalan tersebut putus belum ada penanganan.

“Benar bang, kita telah menyampaikan baik secara langsung dan tertulis bahwa aliran Sungai Gomo khususnya di Dusun I Desa Hilianaa, Kecamatan Gomo sudah mengalami abrasi akibat terjangan arus sungai, kalau tidak cepat ditangani dengan serius maka lama kelamaan jalan akan putus. Terbukti hari ini jalan tersebut akhirnya putus total,” ujarnya.

Yurmin berharap kepada pemerintah agar jalan alternatif dapat cepat terealisasi sehingga roda perekonomian masyarakat dapat berjalan seperti biasanya, mengingat akses jalan tersebut merupakan satu-satunya penghubung beberapa desa yang ada di Kecamatan Boronadu.

Sementara Kepala BPBD Kabupaten Nias Selatan, Arozatulo Maduwu yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Minggu (15/10) membenarkan jalan tersebut terputus akibat diterjang arus sungai. 

Di Nisel, Jalan Putus Total Diterjang Banjir, 12 Desa Terisolir

“Kita telah turun langsung ke lapangan pada sore hari ini, besok (hari ini Senin 16/10) seluruh stakeholder kita upayakan membuat akses jalan alternatif agar masyarakat dapat melakukan aktivitas,” ujar Arozatulo Maduwu.

Secara terpisah Kadis PUPR Kabupaten Nias Selatan, Gayus Duha saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (15/10) mengaku sebelumnya mereka telah menindaklanjuti surat Kades Hilianaa dan turun di lapangan bersama PUPR Provinsi melakukan survei.

“Untuk penanganan jalan tersebut belum tersedia anggarannya, ini bencana alam tentunya hasil survei di lapangan kita laporkan kepada pimpinan,” ujarnya.

Sedangkan Kepala UPT Dinas PUPR Provinsi Sumut Cabang Gunungsitoli, Rizak Taruna Zega, ST, MT yang dihubungi Waspada, Minggu (15/10) malam membenarkan pihaknya sebelumnya telah menerima surat dari Kades Hilianaa terkait tebing tanah Sungai Gomo sudah lama mengalami abrasi dan longsor.

“Untuk penanganannya anggaran belum tertampung pada P APBD Provsu dan kita usulkan untuk ditampung pada APBD 2024 Provsu,” terang Rizak.

Namun demikian Rizak mengungkapkan pihaknya berusaha melakukan tindakan darurat atas kejadian bencana banjir tersebut.(a26/cbhg)

  • Bagikan