Melatih Sikap Kemandirian Siswa Melalui Gerakan KePanduan

  • Bagikan

BATUBARA (Waspada): Kemandirian merupakan prilaku-prilaku yang dilakukan oleh individu itu sendiri dalam upaya memenuhi segala kebutuhanya, dengan tidak bergantung kepada orang lain, serta bertanggung jawab terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Guna melatih sikap kemandirian kepada para siswa di UPT SDN 05 Sei Balai, Batubara, Guru Kelas 6 UPT SDN 05 Sei Balai, Budianto,S.Pd membuat Program Ekstrakurikuler yang bertujuan Melatih Sikap ‘Kemandirian’ melalui Gerakan KePanduan.

Budianto menyebutkan, sikap kemandirian itu sangat penting bagi kelangsungan hidup dan kehidupan yang kita jalani saat sekarang ini dan harus dimiliki setiap individu yang ingin meraih kesuksesan di masa yang akan datang khusunya bagi siswa-siswi Kelas 6 UPT SDN 05 Sei Balai.

Sedangkan Kepanduan adalah Sistem Pendidikan di sekolah maupun di keluarga untuk membentuk kepribadian, Ceria, Mandiri dan sikap kesatria yang bertanggung jawab. Metode ini dilakukan lebih banyak atau cenderung di Alam Terbuka.

“Di Era serba digital saat ini, mau atau tidak mau, suka atau tidak suka semua orang mengikuti secara otomatis peradaban modern ini. Mereka lebih condong atau suka melakukan kegiatan secara instan, padahal tidak menggambarkan Kemandirian yang harus mereka persiapkan di masyarakat secara langsung,” ujarnya.

Pada kasus ini, lanjutnya, dia mendapatkan dari beberapa siswa kelas 6 UPT SDN 05 Sei Balai pada Pembelajaran ke-2 Tematik Terpadu “Ayo Berkarya” Membuat Makanan Bebahan Ubi. Semua siswa membawa makanan yang terbuat dari ubi, ada getuk, Ondol-ondol, bolu, lemper.

“Lalu saya tanya kepada siswa yang bernama Kevin Deny Dirgantara, kapan dan bagaimana proses pembuatanya? Lalu ia menjawab, ‘Mamak saya pesan melalui online Pak’. Lalu kembali saya bertanya kepada siswi yang bernama Ajeng Anisa Zahra tentang bagaimana proses pembuatanya? Lalu dijawab ‘Tadi pagi beli di warung, mamak gak sempat buatnya pak’,” ungkap Fasilitator Daerah (Fasda) Tanoto Foundation ini.

“Lalu saya memberikan penjelasan dengan diawali tepuk tangan. Anak-anak bapak yang hebat semua, terima kasih sudah mengerjakan tugas yang bapak tugaskan. Akan tetapi bapak sangat berharap dalam proses pembuatan makanan dari ubi kalian semua ikut terlibat. Kalian dapat memperhatikan secara terperinci, sehingga kemudian hari kalian bisa secara mandiri untuk membuatnya,” ujarnya kepada para siswa.

Budianto membuat Program Ekstrakurikuler yang bertujuan melatih sikap ‘Kemandirian’ Melalui Gerakan KePanduan dan mendapatkan restu dari Kepala Sekolah UPT SDN 05 Sei Balai, Kholijah, S.Pd.

“Saya sangat setuju apa yang menjadi program Melatih Sikap Kemandirian Melalui Gerakan KePanduan ini. Saya sangat berharap kelas 6 nantinya bisa mengajari untuk kelas-kelas yang lainya,” ujar Kepala Sekolah UPT SDN 05 Sei Balai, Kholijah, S.Pd.

Melatih Sikap Kemandirian Siswa Melalui Gerakan KePanduan

Program Ekstrakurikuler Melatih Sikap ‘Kemandirian’ melalui Gerakan KePanduan ini dengan menggelar perkemahan sehari di Perkebunan Sawit dekat salah satu PKS di Batubara. Siswa dibagi menjadi beberapa regu. Regu putra menyiapkan tempat dan membentang tikar, menyalakan api untuk memanggang ikan dan mencari daun pisang untuk alas makan.

Sedangkan Regu Putri memetik daun ubi dan kangkung yang mereka dapatkan dari pinggiran parit perbatasan kebun dan rumah warga. Selanjutnya mereka memasak sayuran tersebut, terlihat masing-masing mereka memberikan masukan dan saran untuk mencampur bumbu ke dalam wajan sebagai mana mereka melihat ibu mereka di rumah.

Di penghujung kegiatan, Budianto menjelaskan makna dan poin penting pada kegiatan tersebut kepada para siswa. Program tersebut senada dengan program MIKIR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, Refleksi) yang dikembangkan Tanoto Foundation. Dimana melalui program ini, siswa ikut mengalami secara langsung baik berinteraksi dan komunikasi kepada sesama siswa serta merefleksikan pengalaman yang telah dilakukan.

“Hari ini kita semua terlihat begitu kompak, saling bertanggung jawab atas tugas yang diberikan, dan senantiasa bahu-membahu, berikut mencari solusi di setiap permasalahan. Inilah yang dimaksud dengan kemandirian itu nak. Kita dituntut untuk Mandiri bukan hanya di sekolah dan di rumah saja, akan tetapi kemandirian itu lebih pada penekanan kepada alam atau bersentuhan langsung kepada masyrakat, sehingga kita pada akhirnya menjadi pribadi yang kreatif mampu bertanggung jawab di atas kemandirian yang kita dapat dari pengalaman,” ujarnya. (m31)

  • Bagikan