Prodi Hukum dan Magister UT Siap Go Internasional

  • Bagikan
Prodi Hukum dan Magister UT Siap Go Internasional

TANGERANG SELATAN (Waspada):  Pasca ditetapkannya sebagai program studi (prodi) unggulan atau berakreditasi A oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), kini prodi hukum Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP) Universitas Terbuka (UT) tengah menyiapkan ketercapaian akreditasi internasional dari Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA).

Akreditasi internasional FIBAA merupakan salah satu standar kualitas pendidikan tinggi yang diakui secara global. Proses akreditasi ini meliputi penilaian dokumen, wawancara dengan berbagai pemangku kepentingan, kunjungan lapangan, dan evaluasi laporan.

Ketua Tim Pengembang Prodi Magister Hukum, Sri Wahyu mengatakan, saat ini UT juga sedang berkerja keras untuk pembukaan Prodi Magister Hukum pada 2024.2. Hal ini sesuai Visi-Misi-Sasaran UT 2035 (reputasi global) dibutuhkan arah langkah kongkrit dalam pengembangan kapasitas Prodi S1 Ilmu Hukum dan Magister Hukum UT.

“Program magister hukum UT yang juga berakreditasi internasional akan dibuka tahun depan,” ujar Sri Wahyu di sela kegiatan General-Lecture: Comparative- Law dan Seminar: The Adoption of PBL into Distance Legal Teaching & Learning Platform di Kampus UT, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (6/12/2023).

Kegiatan General-Lecture: Comparative- Law dan Seminar dibuka Wakil Rektor Dr Rahmat Budiman dan dihadiri juga oleh Sascha Hardt dari Faculty of Law of Maastrich University, Nederland serta pakar hukum tata negara Universitas Airlangga Dr Radian Salman.

Tujuan kegiatan General-Lecture ini adalah dalam upaya internasionalisasi Prodi S1 Ilmu Hukum dan MH UT untuk meningkatkan kualitas layanan akademik Prodi serta meningkatkan capaian IKU UT. Selanjutnya Prodi S1 Ilmu Hukum UT dan
Tim Pengembang Prodi MH sedang terus merintis kolaborasi akademik antar kelembagan perguruan tinggi (PT) nasional maupun internasional.

Ditambahkan Sri Wahyu, penguatan kapasitas Prodi S1 Ilmu Hukum dan Prodi MH sangat mengandalkan kekuatan kolaborasi antar Perguruan Tinggi. Upaya yang dilakukan yaitu dengan telah menggalang kerja sama antar kelembagaan Perguruan Tinggi lingkup internasional maupun nasional. Kerja sama dengan perguruan tinggi internasional  antara lain dengan International Association of Law School (IALS) dan Faculty of Law of Maastrich University, Nederland.

“Sedangkan kerja sama dengan Perguruan Tinggi nasional telah banyak dilakukan antara lain saat ini dengan Fakultas Hukum  Universitas Airlangga,” imbuh Sri Wahyu.

Hasil dari kolaborasi dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi tersebut yaitu terbentuknya kurikulum Prodi MH UT yang berbasis Outcome Based Education (OBE) dan berorientasi Society 5.0. Di dalamnya akan ada  9 ragam bidang konsentrasi hukum dalam kurikulum OBE-nya yakni Bidang Konsentrasi (Bidkon) Kenegaraan; Bidkon Hukum Pidana Moderen; Bidkon Hukum Ekonomi dan Bisnis; Bidkon Cyber-Law;  Bidkon Comparative-Law; Hukum Agraria; Hukum Kesehatan; Hukum Ketahanan dan Keamanan dan Hukum Acara Peradilan.

Nantinya,  lanjut Sri Wahyu, pendekatan penguatan kapasitas kelembagaan Prodi S1 Ilmu Hukum dan MH UT dilakukan melalui berbagai inovasi kurikulum seperti berbasis OBE, beorientasi Society 5.0 dan Bidkon Hukum;  strategi pembelajaran, seperti berbasis teknologi pendidikan jarak-jauh synchronous & unsynchronous teaching-learning model, model PBL (Problems Based Learning)  dan interactive tutorial model lainnya;  pengembangan 9 Bidang Konsentrasi Hukum. 

“Selain itu, penguatan kapasitas Prodi S1 Ilmu Hukum dan MH juga dilakukan melalui inter institutionalcollaborative efforts, seperti seminars, workshops, research and development, dan academicjoint-cooperation,” pungkasnya. (J02)

  • Bagikan