Suhu Politik Memanas, Anthon Sihombing Sinyalir Ada Oknum Pejabat ‘Lobi’ Negara Lain

  • Bagikan
Suhu Politik Memanas, Anthon Sihombing Sinyalir Ada Oknum Pejabat 'Lobi' Negara Lain
Dewan Pakar DPP Partai Golkar Capt.Dr. Anthon Sihombing,MM.Waspada/Irianto

DELISERDANG (Waspada): Dewan Pakar DPP Partai Golkar Capt. Dr Anthon Sihombing,MM angkat bicara terkait kondisi terikini jelang Pilpres 2024 yang kini mulai memanas.

“Suhu politik makin memanas, dan saya lihat rasa cinta kebersamaan itu sudah makin hilang, paling menonjol calonnya harus menang dan tidak boleh kalah,” kata Anthon Sihombing kepada Waspada di Kuala Namu Internasional Airport (KNIA), Jumat (29/12/2023).

Apalagi saat ini, kata Anthon disinyalir ada eks Kepala Badan setingkat kementerian pergi keluar negeri diduga menghubungi beberapa negara agar negara tersebut membantu mereka agar capres mereka menang. Dan disinyalir bahwa mereka membantu kalau calonnya menang hilirisasi akan disetop.

“Jadi kebersamaan membangun negara itu sudah kurang,kenapa harus sedemikian rupa sedangkan hilirisasi inilah salahsatu yang bisa membantu kesejahteraan ataupun membantu pemasukan negara yang sangat besar sekali,” kata Anthon Sihombing yang juga Caleg DPR RI dari Partai Golkar Dapil Sumut 3 ini.

Ada yang dari Rp3miliar menjadi Rp300 miliar, mereka yang bayar pajak kepada negara.
“Maksud saya, apakah memilih capres harus menggadaikan segala sesuatunya? Maka itu, kita minta agar perangkat badan Intelijen negara (BIN) untuk mengontrol atau presiden atau perangkat presiden lainnya memantau hal sedemikian rupa.
Karena bagaimana pun keberadaan kita mengenai hilirisasi sangat banyak negara-negara luar yang merasa kecewa dengan berlakunya hilirisasi ini,” paparnya.

Bukan hanya nikel juga hasil laut, tumbuhan demikian juga timah dan lainnya. “Maksud saya,marilah bertanding dengan sportif di Pilpres ini, apalagi saya lihat kalau ada yang menang seolah dikategorikan curang,” sebutnya.

Intinya, adanya pemilihan pada pilpres ini mesti ada yang menang dan kalah. Jadi ini perlu dicermati, karena dengan cara-cara sedemikian, menjual negara demi kemenangan capresnya itu sangat bahaya.

“Seperti yang saya katakan sebelumnya, pertempuran kita dipenjajahan kita jarang kalah, tetapi kekalahan kita karena ada yang berkhianat. Untuk itu, capres yang sudah dipersiapkan sekarang janganlah menghujat antara sesama, jangan saling menjelekkan karena itu saya berharap pihak keamanan harus menjunjung netralitas, dan mengawasi jangan sampai aturan yang ditetapkan KPU diabaikan,”jelasnya.(a13)

  • Bagikan