Yaredi Ndruru Siswa SMKN 1 Siduaori Kritis Di ICU RS Thomsen

  • Bagikan
Yaredi Ndruru siswa SMKN 1 Siduaori kondisinya semakin kritis dan saat ini di rawat di ruang ICU RS M. Thomsen Nias, Gunungsitoli, Waspada/Ist
Yaredi Ndruru siswa SMKN 1 Siduaori kondisinya semakin kritis dan saat ini di rawat di ruang ICU RS M. Thomsen Nias, Gunungsitoli, Waspada/Ist

TELUKDALAM, Nisel (Waspada): Kondisi Yaredi Nduru, 17, siswa SMKN 1 Siduaori yang diduga menjadi korban penganiayaan dan kekerasan terhadap anak semakin kritis. Korban saat ini terpaksa dirawat di ruang ICU RS M. Thomsen Nias di Gunungsitoli sejak Sabtu (13/4) lalu.

Yaredi Ndruru warga Desa Sifitubanua, Kecamatan Somambawa, Kabupaten Nias Selatan diduga dianiaya oleh oknum Kepala SMKN 1 Siduaori, SZ, dengan memukul kepala korban beberapa kali menggunakan tangan pada Sabtu (23/3) lalu.

Pasca penganiayan tersebut, korban mengalami sakit, kepalanya sering pusing dan mengalami gangguan penglihatan. 

Tidak terima perlakukan yang dialami korban, Yatiria Telaumbanua, orangtua Yaredi Ndruru secara resmi melaporkan oknum Kepala SMKN 1 Siduaori, SZ ke Polres Nias Selatan dengan tuduhan dugaan penganiayaan dan kekerasan terhadap anak sesuai bukti laporan pengaduan  No : STTLP / B / 50 / IV /2024 / SPKT / Polres Nias Selatan tanggal 11 April 2024.

Berita Terkait:

Sekhezatulo Ndruru alias Ama Hasrat orangtua Yaredi Ndruru kepada Waspada melalui telepon seluler, Minggu (14/4) mengatakan, anaknya sejak Sabtu (13/4) malam dibawa ke RS M. Thomsen Nias di Gunungsitoli untuk menjalani perawatan karena kondisinya semakin kritis.

“Iya bang, anak kami kondisinya semakin kritis dan saat ini terpaksa dirawat di ruang ICU RS M. Thomsen di Gunungsitoli,” ujar Sekhezatulo.

Dia menerangkan, sesuai penjelasan dokter yang menangani anaknya, korban mengalami gangguan saraf yang berhubungan di otak dan mata.

Menurut Sekhezatulo Ndruru, kondisi anaknya sebagai korban yang sedang dirawat di ruang ICU RS M. Thomsen Nias telah diinformasikannya kepada pihak Polres Nias Selatan.

Sekhezatulo menambahkan, sejak kejadian yang dialami anaknya, pihak sekolah SMKN 1 Siduaori maupun SZ sendiri tidak pernah menjenguk korban, baik masih berada di rumah maupun saat sedang dirawat di RS M. Thomsen Nias. Dia hanya berharap pihak penegak hukum memberikan keadilan kepada mereka yang merupakan orang lemah.

Sementara Kasat Reskrim Polres Nias Selatan, AKP Freddy Siagian, SH saat dikonfirmasi Waspada, Senin (15/4) pagi secara singkat membenarkan ada mendapat informasi dari keluarga korban bahwa Yaredi Ndruru masuk ruang ICU di RS Thomsen Gunung Sitoli.

Sebelumnya oknum Kepala SMKN 1 Siduaori, SZ yang dihubungi Waspada melalui telepon seluler tidak mau berkomentar menanggapi dirinya dilaporkan ke Polres Nias Selatan oleh orangtua Yaredi Ndruru terkait kasus dugaan pengniayaan dan kekerasan terhadap anak.

Secara terpisah Kepala UPT Wilayah XIV Disdik Provinsi Sumatera Utara, Yasokhi Hia kepada Waspada Minggu (14/4) melalui WhatsApp, menyampaikan jajarannya pada Sabtu (13/4) sudah berkunjung di rumah korban namun tidak bertemu karena sudah dibawa ke RS M. Thomsen Gunungsitoli. (a26/chbg)

  • Bagikan