Siswa Al-Azhar Islamic Boarding School Sumut Tausiyah Subuh Masjid Syuhada

  • Bagikan
Siswa Al-Azhar Islamic Boarding School Sumut Tausiyah Subuh Masjid Syuhada

Muhammad Farid Akbar, siswa Al-Azhar Islamic Boarding School Sumatera Utara menyampaikan tausiyah Shalat Subuh di Masjid Syuhada, Gampong Jawa Lama, Banda Sakti Lhokseumawe, Jumat (5/4). Waspada/ist

LHOKSEUMAWE (Waspada):Muhammad Farid Akbar, siswa Al-Azhar Islamic Boarding School Sumatera Utara menyampaikan tausiyah Shalat Subuh di Masjid Syuhada, Gampong Jawa Lama, Banda Sakti Lhokseumawe, Jumat (5/4). Cucu H. Moehammad Thaib (mantan Keuchik Thaib Gampong Jawa Lama), menyampaikan tentang “Keutamaan Do’a di bulan Ramadhan”.

Putra pertama dari pasangan dr.Baihaqi (Boy), mantan Direktur RSU Cut Meutia Aceh Utara, sebelumnya menyampaikan terima kasih atas kesempatan tausiyah di daerah yang pernah dipimpin kakeknya. Selain sebagai geusyik, Moehammad Thaib juga dikenal sebagai Kepala Dinas Sosial di Kabupaten Aceh Utara.

Sebelumnya, Ketua BKM Tgk H. Achyar menyampaikan,” Di pagi ini telah hadir tamu kita dari medan bernama Farid Akbar yang tidak lain cucunya Almarhum pak keuchik thaeb kita, anaknya pak boy”.

Dalam tausiyahnya, Farid Akbar menyampaikan pemahaman tentang arti dari sebuah doa. Pertama, doa merupakan salah satu ibadah yg begitu dahsyat dalam memberikan pengaruh terhadap perjalanan kehidupan manusia.Kedua, doa merupakan salah satu karunia terbesar yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya. Allah telah mengajari hamba-Nya bagaimana mengadu dan meminta kepada-Nya. Ketiga, doa adalah senjata, benteng, obat dan pintu segala kebaikan bagi seorang hamba.”Jadi di bulan Ramadhan ini, Allah telah memberikan berbagai keistimewaan dan Keberkahan. Diantaranya adalah kesempatan untuk terkabulnya sebuah doa,” jelasnya.

Diantara keistimewaan di bulan Ramadhan, saat berbuka puasa bagi orang yang berpuasa. Keutamaan ini tidak hanya di khususkan kepada orang yang puasa wajib saja, namun bagi orang yang melakukan puasa sunnah yang sesuai dengan anjuran syariat, ia akan tetap mendapatkan Keutamaan tersebut. Dia menjelaskan, Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya orang yang berpuasa pada saat berbuka ada doa yang tidak ditolak.”

Keistimewaan lain, pada malam Lailatul Qadar.Yaitu, keberadaannya selalu di tunggu-tunggu setiap muslim.Lailatul Qadar seakan menjadi puncak malam-malam bulan Ramadhan, dimana di malam itu amal – amal kebaikan dilipatgandakan dan doa – doa di kabulkan. Allah SWT berkalam, “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun Malaikat-Malaikat dan Malaikat Jibril dgn Tuhan-Nya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh Kesejahteraan sampai terbit fajar.” (Al Qadr: 3-5). “Oleh karena itu, telah menjadi tradisi umat muslim untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan berbagai ibadah. Rasulullah SAW sendiri memberikan teladan bagi umatnya untuk meningkatkan frekuensi peribadahan di sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan,” jelasnya.

Diujung tausiyah, Muhammad Farid Akbar menyimpulkan, untuk terkabulnya doa, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang yang berdoa. Diantaranya, Ikhlas karena Allah SWT, mengkonsumsi makanan minuman dan pakaian yang halal, tidak berdoa untuk suatu perbuatan dosa, serta konsentrasi dan yakin atas terkabulnya doa.

Dia juga menjelaskan Hadits Riwayat Al-Bukhari, Abdullah bin Mas’ud mengatakan bahwa Allah tidak mendengar doa seseorang yang berdoa karena riya dan main-main, tetapi Allah menerima orang yang berdoa dengan ikhlas dari lubuk hatinya. Semoga doa-doa kita yg termasuk yang didengar dan dikabulkan oleh ALLAH SWT, demikian harapan Hadits Riwayat Al-Bukhari.(b08)

  • Bagikan