Usai Lin Che Wei Jadi Tersangka, DPR Minta Kejagung Bongkar Koruptor Ekspor CPO

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada): Penyidik resmi yang ada di Kementerian Perdagangan ‘tiarap’, tak bergerak untung ada Kejaksaan Agung membongkar kasus langkanya minyak goreng yang terkait dengan kasus koruptor ekspor CPO.

Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade, mempertanyakan, kenapa penyidik di Kemendag PPNS-nya tiarap, padahal penimbun itu bisa diusut oleh PPNS di Kemendag berdasarkan Undang-Undang yang mengatur masalah tersebut.

“Kita akan pertanyakan itu kepada Menteri Perdagangan dalam raker minggu depan,”kata Andre dalam Dialektika Demokrasi dengan tema Bagaimana Sikap DPR Menghadapi Mafia Migor di Media Centre DPR RI Senayan, Jakarta, Jumat (20/5).

Andre menyayangkan belum ditetapkan tersangka padahal sudah banyak indikasi oknum atau mafia yang membuat harga minyak goreng mahal saat itu.

Meski begitu, Andre menegaskan pemerintah masih gagal dalam memenuhi harapan rakyat terkait persoalan minyak goreng. Dia menegaskan pemerintah tidak boleh kalah dengan oknum atau mafia dalam memberantas minyak goreng.

Namun menurut Andre dia merasa pasti masalah harga minyak goreng terlihat sudah bisa diatasi setelah Presiden Jokowi mencabut larangan ekspor.

Andre mencontohkan saat Jokowi mengumumkan larangan ekspor langsung membuat harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit anjlok. Padahal, ekspor CPO masih sempat berjalan.

“Bahwa sudah terjadi perlawanan terhadap keputusan pemerintah, itu baru rencana (larangan ekspor) perlawanan sudah dimulai, gendang perang sudah dimulai disaat ekspor masih berjalan secara normal,” kata Andre saat

Andre mengingat lagi saat ada kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) di 1 Februari 2022 langsung membuat minyak goreng saat itu langkah.

Namun, saat ada Menteri Perdagangan sidak maka tiba-tiba minyak goreng melimpah. Ketika Menteri Perdagangan selesai sidak tiba-tiba minyak goreng langka lagi. Artinya, ada oknum yang sengaja melawan pemerintah.

“Jadi apa intinya, yang ingin saya gambarkan bahwa dugaan perlawanan oligarki pemerintah itu terlihat jelas, oligarki-oligarki itu melakukan perlawanan terhadap kebijakan pemerintah itu jelas,” ujar Andre.

“Nah, di saat Presiden mencabut mengumumkan pidato kemarin untuk mencabut larangan ekspor dan efektif di hari Senin depan tanggal 23 (Mei), itu memang rata-rata harga minyak goreng curah nasional itu sudah di Rp 17.200, Rp 17.300,” ungkap Andre.

“Jadi memang sudah ada penurunan dan memang jumlah minyak goreng curah yang tersalurkan di masyarakat juga sudah lumayan banyak, sudah 200 juta liter, sudah meningkat dari 65 juta yang terkumpul di awal sekarang sudah 200 juta liter,” tambahnya.

Untuk itu, Andre menyambut baik saat Kejagung menetapkan Lin Che Wei yang menjadi tersangka baru di kasus ekspor CPO. Dia meminta Kejagung terus menelusuri kasus tersebut.

“Kan tidak mungkin manajernya ngambil keputusan, harusnya harapan kita, dengan penangkapan LCW (Lin Che Wei ) ini menjadi pintu masuk, karena kita tahu yang bersangkutan adalah konsultan,” ujar Andre.

“Nah, siapa yang mengutus LCW sampai ke Kemendag, siapa yang memodali dia, ini harus ditelusuri dan harapan kita bukan hanya Manager, Senior Manager tetapi kalau memang ada bukti tidak ada salahnya dan saya rasa seluruh rakyat Indonesia mendukung Jaksa Agung untuk dugaan tersangka terhadap korporasi terhadap oligarki dan bukan hanya korporasinya saja,” tambahnya.

Andre mengatakan kalau perlu top menagemennya, bahkan pemiliknya yang mungkin ada di luar negeri bisa ditelusuri. Sebab, hal itu untuk kepentingan rakyat.

“Karena ini demi kepentingan rakyat yang terpukul, bukan hanya ekonomi yang dirugikan tetapi seluruh rakyat Indonesia yang dirugikan. Itu harapan kita di DPR terhadap langkah Bapak Jaksa Agung,” tutur Andre.

Sebelumnya Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah menyebut, yang membawa tersangka Lin Che Wei (LCW) ke Kemendag adalah eks Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana. Febrie menyatakan, pihaknya masih mendalami pihak-pihak yang diduga memanfaatkan peran Lin Che Wei untuk mendapatkan izin ekspor minyak sawit mentah. Dan dari hasil penyelidikan, ia yakin,  Lin Che Wei membantu agar Wilmar Nabati Indonesia dan Musim Mas mendapat izin ekspor CPO.(j04)

  • Bagikan