UM Tapsel Berikan Pencerahan Pentingnya Memahami Amaliyah Ramadhan

Ustadz Alimuddin: Sholat Tarwih Jangan Tergesa-gesa

  • Bagikan
Ustadz Alimuddin HM, M.S.I (4 kiri) foto bersama dengan Rektor UM Tapsel Muhammad Darwis M.Pd (4 kanan), Wakil Rektor III Mukhlis SP, M.MA ( 3 kanan), Kepala LP AIK UM Tapsel Mulyadi Hermanto Nst, MA (2 kiri) dan Divisi Pengkaderan LP AIK, Ihsan Siregar M.Pd.I (kanan), di ruang kerja Rektor UM Tapsel, Jumat (22/3). Waspada/Mohot Lubis
Ustadz Alimuddin HM, M.S.I (4 kiri) foto bersama dengan Rektor UM Tapsel Muhammad Darwis M.Pd (4 kanan), Wakil Rektor III Mukhlis SP, M.MA ( 3 kanan), Kepala LP AIK UM Tapsel Mulyadi Hermanto Nst, MA (2 kiri) dan Divisi Pengkaderan LP AIK, Ihsan Siregar M.Pd.I (kanan), di ruang kerja Rektor UM Tapsel, Jumat (22/3). Waspada/Mohot Lubis

P.SIDIMPUAN (Waspada) : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UM Tapsel) berikan pencerahan kepada pejabat, dosen dan staf di lingkungan UM Tapsel untuk memahami pedoman pelaksanaan amaliyah melalui pengajian Ramadhan 1445 H/2024 M di Masjid UM Tapsel, Jumat (22/3).

Pengajian yang diawali dengan sambutan Rektor UM Tapsel Muhammad Darwis MPd yang dihadiri Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tapsel dan Padangsidimpuan, Wakil Rektor I Aisyah Nurmi, SPt, MPt, Wakil Rektor II Samsidar Lubis MA, Wakil Rektor III Mukhlis S.P, M.MA .

Pengajian Ramadhan yang dikelola oleh Lembaga Pengembangan Al-Islam Kemuhammadiyahan (LP AIK) UM Tapsel yang dipimpin oleh Mulyadi Hermanto Nst, MA dengan Divisi Pengkaderan LP AIK, Ihsan Siregar M.Pd, I dan Divisi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Harun Arrasyd, MA, juga dihadiri seluruh civitas akademika UM Tapsel, mulai dari Badan Pembina Harian, Rektorat, Dekanat, Ketua Program studi, serta dosen dan staf dilingkungan UM Tapsel.

Dalam pengajian ini, disampaikan pencerahan dan penguatan tentang pentingnya memahami pedoman dalam melaksanakan amaliyah di bulan Ramadhan. sebagai nara sumber, UM Tapsel menghadirkan Koordinator Bidang Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Mandailing Natal, Alimuddin HM, MSI.

Rektor UM Tapsel Muhammad Darwis MPd mengatakan pengajian tersebut merupakan bagian dari kegiatan yang dilaksanakan UM Tapsel dalam mengisi dan menyemarakkan bulan suci ramadhan 1445.

“Kita sengaja mengundang ustadz Alimudin sebagai penceramah dalam kegiatan ceramah ramadhan di Masjid UM Tapsel. Dua minggu ke depan (5 April 2024), kita akan menghadirkan ustadz dari PDM Tapteng/Sibolga,” ujar Rektor.

Muhammad Darwis berharap pengajian Ramadhan tersebut dapat dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT sebab bulan Ramadhan merupakan bulan mulia.

UM Tapsel Berikan Pencerahan Pentingnya Memahami Amaliyah Ramadhan
Ustadz Alimudin H.M, MSI saat memberikan ceramah di Masjid UM Tapsel, Jumat (22/3).
Waspada/Mohot Lubis

Sholat Tarwih Jangan Tergesa-gesa

Ustadz Alimuddin H.M MSI dalam ceramahnya menjelaskan bahwa momentum Ramadhan hendaknya dijalani dengan baik, dan dalam melaksanakan berbagai amaliyah di bulan Ramadhan idealnya dilandasi pedoman yang ditinggalkan Rasulullah saw berupa Al-Quran dan sunnah, agar amalan yang ditunaikan diterima Allah SWT.

Seperti dalam pelaksanaan sholat tarwih, ucap ustadz Alimudin, jangan dilaksanakan dengan tergesa-gesa, tapi harus dengan tenang, tuma’ninah, dan sesuai dengan pedoman yang ada. Begitu juga dengan tadarus, jauh lebih baik jika diikutkan dengan tafsirnya ketimbang membacanya secara kebut-kebutan. Tidak ada anjuran untuk khatam berkali-kali dalam tadarus.

“Sebagai warga persyarikatan, warga muhammadiyah dibimbing beribadah sesuai tuntunannya. Menjalankan amaliyah Ramadhan jangan sampai mengganggu orang lain yang sedang istirahat,” tuturnya.

Menurutnya, dalam bulan suci ramadhan, banyak aktifitas dan intensitas kerja menurun, bahkan sering kali umat islam di Ramadhan bermalas malasan. “Fisik umat islam di bulan Ramadhan cenderung melemah, karena puasa, namun tidak bisa menjadi alasan untuk bermalas malasan,” jelas ustadz Alimudin.

Ustadz Alimudin menggambarkan bahwa di zaman Rasulullah, ada dua peristiwa besar yang terjadi di bulan ramadhan yakni perang badar dan Penaklukan kota Mekkah atau Fathul Makkah.

“Perang Badar merupakan pertempuran Besar Pertama dalam sejarah Islam. Saat itu jumlah pasukan kaum muslimin hanya sepertiga dari tentara Quraisy yang berjumlah 1.000 orang atau 1 banding 3.Namun, atas Izin Allah, perang Badar dimenangkan kaum muslimin,” katanya.

Dari dua peristiwa tersebut, lanjut ustadz Alimudin, umat Islam hendaknya mengambil ikhtibar bahwa umat Islam harus tetap semangat meskipun di bulan ramadhan karena untuk menjadi orang yang bertaqwa, tidak cukup hanya dengan menjalankan ibadah puasa ramadhan.

Ustadz Alimudin menegaskan bahwa untuk mendapat ampunan dari Allah SWT ada syaratnya, yakni menyesal, berhenti total, tidak mengulangi lagi perbuatannya. Kemudian bila berkaitan dengan orang lain, hendaknya menyelesaikan urusannya dengan orang yang bermasalah dengannya.(a39).

  • Bagikan