Pasien Kerap Menumpuk Di IGD, Medco Diharap Tambah Ruang Inap RSUDZM

  • Bagikan
Sejumlah keluarga pasien keluar dari Ruang IGD RSUDZ Aceh Timur, Senin (12/2). Waspada/H. Muhammad Ishak
Sejumlah keluarga pasien keluar dari Ruang IGD RSUDZ Aceh Timur, Senin (12/2). Waspada/H. Muhammad Ishak

IDI (Waspada): PT Medco EP Malaka diharap membangun penambahan ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Zubir Mahmud Aceh Timur. Pasalnya, ruang rawat inap yang tersedia saat ini tidak mampu menampung jumlah pasien.

“Akibat ruang rawat inap tidak mencukupi di RSUD Dr Zubir Mahmud Aceh Timur, maka sebagian pasien harus diinapkan di IGD. Jadi kita harap Medco bisa menambah ruang rawat inap,” kata Tgk H Abdullah Ismail, S.Pd.I atau Abon Bagok, kepada Waspada, Senin (12/2).

Dijelaskan, gedung RSUDZM dibangun dengan dana CSR PT Medco EP dan diresmikan tahun 2015. Ketika itu, jumlah ruang rawat inap yang tersedia mencukupi dengan jumlah pasien masuk dan harus dirawat, karena Aceh Timur memiliki tiga rumah sakit, yakni RSU Graha Bunda Idi Rayeuk, RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak dan RSUDZM Aceh Timur di Idi.

Pasien Kerap Menumpuk Di IGD, Medco Diharap Tambah Ruang Inap RSUDZM
Fasilitas Ruang Rawat Inap Kelas I dan II RSUDZM Aceh Timur di Idi. Foto diambil, Senin (12/2). Waspada/H. Muhammad Ishak

“Tapi tahun lalu RSU Graha Bunda Idi Rayeuk tidak lagi menerima pasien JKN atau JKA, sehingga seluruh pasien rujukan dari berbagai puskesmas dari barat Aceh Timur menumpuk ke RSUDZM, sehingga jumlah ruang rawat inap tidak mencukupi,” tambah Abon Bagok.

Diharap, Medco sebagai satu-satunya perusahaan migas memiliki kemampuan untuk menambah ruang rawat inap RSUDZM. “Kita tidak berharap ke Pemkab Aceh Timur, karena daerah kita hari ini tidak mampu membangun fisik. Jangankan membangun penambahan ruang rawat inap di RSUDZM, Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) sudah 7 bulan belum dibayar,” tutur Abon Bagok.

Akibat tidak cukup ruang rawat inap, lanjut Abon Bagok, anaknya dan beberapa pasien lain menumpuk di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) selama sehari. “Di rawat di IGD itu pun menunggu yang tidak pasti, bisa semalam atau lebih, karena menunggu pasien lain pulang,” ujar Abon Bagok.

Sementara Sekretaris Komisi VI DPR Aceh, Tgk H Muhammad Yunus S.Hi, diminta keterangan secara terpisah mengakui jumlah ruang rawat inap yang tersedia di RSUDZM tidak sebanding dengan jumlah pasien yang masuk. “Pemerintah harus meminta Medco untuk membangun kembali ruang rawat inap, karena jumlah ruang rawat inap yang dibangun sebelumnya tidak sebanding dengan jumlah pasien di RSUDZM,” kata politisi Partai Aceh (PA) itu.

Disinggung soal pasien harus dirawat di IGD, Tgk H Muhammad Yunus berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur perlu memikirkan soal pelayanan kesehatan yang memadai, apalagi status RSUDZM saat ini sudah beranjak ke Tipe B. “Kesehatan itu kebutuhan dasar masyarakat, sehingga sudah sewajarnya pemerintah fokus menyiapkan fasilitas yang memadai, sehingga pasien lebih nyaman ketika dirawat,” pungkas H Muhammad Yunus. (b11).

  • Bagikan