Fitri Aulia Idola Nostalgia II

  • Bagikan
Fitri Aulia Idola Nostalgia II

Enam finalis Lomba Vokal Idola Nostalgia II Sumatera Utara hajatan digelar Nostalgia Lovers Club (Novel) di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara Minggu (12/3) malam tampil maksimal serta percaya diri hingga membuat para penonton memberi aplus meriah usai mereka tampil satu persatu.

Kemampuan olah vokal para finalis terdiri Nadiah Atha, Sambarek, Emelda Stefani Yose Tambunan, Hamdani Nugraha, Agustina Sari dan Fitri Aulia terlihat sangat prima dengan seluruh kemampuan olah vokalnya hingga membuat Gubsu Edy Rahmayadi bersama istrinya Dra Hj Nawal Lubis juga sebagai pembina Novel tampak terkesima hingga tak beranjak dari tempat duduknya.

Bahkan usai memberikan sambutannya Gubsu didaulat menyumbangkan suaranya, padahal katanya dia kebiasaannya jam delapan malam saat waktunya beristrahat. Namun karena bujukan istrinya maka meluncurlah dua lagu dibawakannya masing-masing ‘Kembali

Bersama-sama lagi’ dipopularkan grup legendaris Koes Plus serta ‘Setulus Hatimu, Semurni Cintaku, konon katanya lagu ini punya nostalgia tersendiri saat dirinya mulai berkenalan dengan Hj Nawal Lubis.

Gubsu sendiri merasa acara ini sangat menarik dan perlu terus digelar, karena dia melihat kemampuan olah vokal orang-orang Sumatera Utara ini sangat-sangat luar biasa. “Saya sudah keliling di 34 Provinsi di Indonesia, dan di tiap kota saya singgahi sering bertemu penyanyi asal Sumatera Utara”, katanya disambut tepuk tangan para undangan lainnya.

Gubsu juga mengharapkan Nostalgia Lovers Club, terus berkreasi menggelar acara serupa agar Pemprovsu tidak perlu lagi mendatangkan penyanyi-penyanyi asal ibukota. “Bila perlu kita bawa pelatih vokal ke Medan mengasah talenta-talenda muda daerah ini”, sebutnya seraya meminta Novel membuat perencanaan festival- festival lainnya sepanjang tahun. “Saya siap mendukung,” katanya lagi.

Sementara dr Ruslan Pandia, Sp.OG selaku ketua panitia didampingi bendahara Irmina S.Valkenburg kepada Waspada menyebutkan, Novel adalah organisasi paguyuban orang- orang memiliki kecintaan pada dunia seni dan budaya berdiri 10 November 2018 diprakarsai H Muhajar Kotto, SKM, MKM seorang ahli anestesi juga seniman, penyanyi dan pemain film
Dalam kegiatannya, Novel membagi tiga kategori antara lain musik dengan secara rutin mengadakan pertemuan serta menjalin silaturahmi antar anggota, selain juga melakukan pembinaan dan bimbingan kepada penyanyi-penyanyi muda agar lebih berani tampil di depan umum dengan memberi mereka kesempatan bernyanyi bersama komunitas Novel.

Selain itu juga ada kegiatan Sinema/Film meliputi pembuatan sinema/film telah dibuat anggota bidang film/sinema bahkan telah diserahkan ke TVRI Sumatera Utara untuk dipertimbangkan. “Kami juga terus berkarya membuat skenario film diangkat dari kisah nyata yang edukatif serta memotivasi untuk diproduksi menjadi film yang berkualitas.
Tak cuma, musik dan film, komunitas ini juga punya kepedulian yang tinggi terhadap bidang sosial dengan mengadakan bakti sosial seperti operasi gratis bibir sumbing, donor darah dan sunat massal.

Di sisi lain kata H Muhajar Kotto, Lomba Vokal Idola Nostalgia II ini digelar untuk meningkatkan dan menyalurkan jiwa seni masyarakat agar hidup bahagia, menjaring generasi penerus mencintai lagu-lagu nostalgia, meningkatkan rasa percaya diri penyanyi untuk berani mengembangkan diri serta mengasah talentanya dan paling penting menyatukan dan menjalin silaturahmi persaudaraan antara para seniman di Sumatera Utara.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya membangkitkan lagi bidang kesenian setelah dua tahun terakhir tidak ada kegiatan secara terbuka, akibat dampak wabah Covid-19 melanda Indonesia.

Meskipun penyelenggaraannya bersifat hiburan, namun sejatinya melalui kegiatan ini ingin mengetahui mental peserta saat tampil di depan publik. Selain itu, untuk mengetahui perkembangan dunia musik masyarakat terutama remaja. “Lomba Nyanyi ini juga sebagai media penyaluran bakat agar bisa lebih kreatif, berinovasi melalui musik,” tuturnya.

Babak penyisihan diikuti 43 peserta digelar di Mega Park Jalan Kapten Muslim Medan terpilih 20 finalis hingga akhirnya terpilih enam peserta berhak tampil di babak final digelar di Aula Tengku Rizal Nurdin rumah dinas Gubernur Sumatera Utara dikawal tiga juri masing-masing Steven Herman, Herry Sasmita dan Emia Mentari.

Nadiah Atha mengawali babak final membawakan lagu ‘Sympony Yang Indah’, disusul Sambarek menembangkan “Untuk Apa Lagi”, Emelda Stefani Yose Tambunan ‘Benci Tapi Rindu’, Hamdani Nugraha ‘Gereja Tua’, Agustina Sari ‘Benci Tapi Rindu’ dan Fitri Aulia “I Don’t Want To Talk About It”.

Persaingan pada babak final ini sangat ketat, karena keenamnya mampu tampil sangat luar biasa. Mereka benar-benar Fighting Spirit menunjukkan kelasnya sebagai finalis dan terlihat olah vokal mereka terutama powernya luar biasa dahsyat dan sudah pasti membingungkan para juri memilih yang terbaik dari yang terbaik.

Dan tentunya dalam sebuah pertandingan sudah pasti ada kalah menangnya, yang akhirnya juri menjatuhkan pilihannya pada Fitri Aulia sebagai juara pertama, disusul Emelda Stefani Yose Tambunan serta Agustina Sari. Juara harapan diraih pertama Hamdani Nugraha, Sambarek dan Nadiah Atha.(m12)

  • Bagikan