Pembicara Kunci KMBAAA, Gus Yahya Gaungkan Semangat Dasasila Bandung

  • Bagikan
Pembicara Kunci KMBAAA, Gus Yahya Gaungkan Semangat Dasasila Bandung

BANDUNG (Waspada): Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika Amerika Latin (KMBAAA) yang digelar di Gedung Merdeka, Bandung, 19-22 Desember 2023, terinspirasi dari peristiwa Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Saat itu, semangat perdamaian dunia, khususnya di kawasan Asia dan Afrika menjadi sangat fenomenal sampai akhirnya menghasilkan Dasasila Bandung.

Dasasila Bandung atau Deklarasi Bandung adalah sepuluh poin hasil pertemuan Konferensi Asia–Afrika yang dilaksanakan pada 18-25 April 1955 di Bandung, Indonesia. Pernyataan ini berisi tentang pernyataan mengenai dukungan bagi kedamaian dan kerjasama dunia

“Gedung Merdeka ini adalah gedung sederhana dengan sejarah raksasa. Kita punya legacy, kita punya warisan yang luar biasa. Jadi, saya kira ini tidak boleh kita sia-siakan. Mari kita bekerja untuk mengupayakan peran yang sungguh-sungguh bermakna bagi Indonesia dalam percaturan global ini dan melakukan konsolidasi internasional untuk menghentikan kekacauan-kekacauan yang memakan korban manusia, menghentikan tragedi-tragedi kemanusiaan yang terus menerus terjadi hanya untuk persaingan dominasi di antara kekuatan-kekuatan global, ” kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya dalam acara Konferensi Moderasi Beragama Asia-Afrika dan Amerika Latin yang digelar Badan Penelitian Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan (Balitbangdiklat) Kementerian Agama RI bersama PBNU di Gedung Merdeka, Bandung, Rabu (20/12/2023).

“Dengan inspirasi dari Presiden Soekarno bersama rekan-rekannya pada tahun 1955, kita memiliki ide dan niat untuk menciptakan kembali sejarah tersebut. Bahkan berbuat lebih banyak dengan mewujudkan cita-cita Presiden Soekarno untuk mengadakan konferensi Asia, Afrika, dan Amerika Latin di masa depan,” sambung Gus Yahya.

Gus Yahya menambahkan, KMBAAA kali ini akan menjadi pijakan awal Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Afrika dan Amerika Latin yang akan digelar tahun depan.

Kepala Balitbangdiklat Kemenag, Prof Suyitno mengatakan, KMBAA mengusung tema ‘Agama dan Kemanusiaan’ dan dihadiri tidak kurang dari 18 negara. Ke-18 negara itu adalah Kenya, Srilanka, India, Yaman, Sudan, Pakistan, Iran, Meksiko, Mesir, Libya, Kamboja, Mozambik, Irak, China, Uni Emirat Arab, Malaysia, Arab Saudi dan Yordania.

“Harapan kami adalah bersama dengan Indonesia, negara-negara ini dapat mengatasi tantangan kontemporer terhadap perdamaian dan keamanan internasional, ” kata Suyitno di depan para delegasi konferensi.

Selain di Gedung Merdeka, rangkaian diskusi KMBAAA berlangsung juga di Hotel Savoy yang terletak tidak jauh dari Gedung Merdeka. (J02)

  • Bagikan