Danrem 022/PT Janji Dukung 3 Atlet Tenis PON Sumut Asal Siantar

  • Bagikan
Danrem 022/PT Janji Dukung 3 Atlet Tenis PON Sumut Asal Siantar

Danrem 022/PT Kolonel Inf Agustatius Sitepu (paling kiri) pose bersama tiga atlet tenis putri Pelti Pematangsiantar yang terpilih memperkuat kontingen Sumut dalam PON 2024 Sumut-Aceh dan lainnya saat silaturahmi dan buka puasa bersama di lapangan tenis Makorem 022/PT, Jl. Kartini, Pematangsiantar, Jumat (22/3). Waspada/Edoard Sinaga

P. SIANTAR (Waspada): Danrem 022/PT berjanji mendukung tiga atlet tenis putri asal Kota Pematangsiantar yang memperkuat tim tenis Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Sumatera Utara (Sumut).

“Selaku Danrem dan pencinta olahraga serta bukan jago tenis,” sebut Danrem 022/PT Kolonel Inf Agustatius Sitepu saat silaturahmi sekaligus buka puasa bersama dengan tiga atlet, pelatih, pemerhati tenis, beberapa klub tenis, para staf dan jajaran Korem 022/PT seperti Pasi Log Mayor Inf Djarwadi, pengurus Pelti dan lainnya di lapangan tenis Makorem 022/PT, Jl. Kartini, Pematangsiantar, Jumat (22/3) sore.

Kepada tiga atlet tenis itu, Danrem meminta bila mau berangkat mengikuti PON agar melapor kepada Caretaker Pelti B. Roy Napitupulu. “Adik-adik, kami tidak bisa memberikan apa-apa, tapi kami janji tiap mau berangkat lapor ke Om Roy dan kita di sini dan orangtua pasti bisa mendukung.”

Kepada tiga atlet terdiri Rindifida Azkha Praquinta, Apprilagaizza Syadza Pradina dan Annisa Putri Arneliani, dimana dua orang masih duduk di bangku SMA dan satu baru tamat SMA, Danrem meminta tetap semangat untuk memberikan yang terbaik dan jangan ada beban. “Jangan jadi beban kalau kalah nanti, jangan pikirkan itu, namanya bertanding hajar saja, kalah itu urusan belakang, tapi kita tidak siap kalah, tapi siap menang.”

“Namun, ketika kita tidak menang, kemampuan penuh sudah keluar, ternyata kemampuan orang lebih, kita evaluasi. Tapi, kalau kita kalah gara-gara grogi, seharusnya mampu tujuh, kita keluarkan hanya lima setengah, itu yang buat kita kecewa dan menyesali diri,” papar Danrem.

Menyinggung komunitas tenis lapangan Makorem 022/PT, Danrem menyebutkan telah bergabung sejak 2017, dimana perkembangan tenis pasang surut, tapi ketika kembali, hampir 70 persen peningkatan. Danrem juga tidak menyangka ada pelatih hanya sertifikat lokal dan tidak ada sertifikat pelatih nasional.

“Tapi, kenapa bisa tiga adik-adik kita ini bisa terpilih sebagai atlet PON Sumut. Saya kira ini bukan kehebatan siapa-siapa dan suatu keberhasilan menentukannya bukan lapangan, pelatih, mahalnya raket dan lainnya, tapi kemauan keras dari atlet itu sendiri dan menopang keseriusan mendampingi dari pelatih. Ini sangat kita apresiasi meski dengan tertatih-tatih,” papar Danrem.

Danrem juga mengisahkan atlet tenis mengejar even ke Pekanbaru dan ada atlet berhasil menjadi juara dengan hadiah hanya Rp 600.000. “Saya tau adik-adik ini mengukir prestasi dengan pengorbanan, waktu tenaga, jam belajar, materi sudah pasti.”

Karena itu, Danrem mengajak pengurus Pelti menggelar even di Pematangsiantar dan merencanakan setelah Hari Raya Idul Fitri 1445 H.

Pemerhati tenis Wisnu senada menyatakan siap mendukung tiga atlet tenis itu untuk keberangkatan mereka dan yang penting, mereka bermain lepas saja, tetap semangat, main bagus saja, jangan memikirkan kalah menang, nanti jadi pikiran dan beban mental.

“Kami berharap adik-adik mendapat medali dan bisa membanggakan Sumut. Kepada generasi muda yang masih mendapat didikan pelatih Bachtiar Lubis, semoga dapat menyusul,” harap Wisnu.

Sementara, pelatih Bachtiar Lubis menyatakan dukungan Danrem itu merupakan perhargaan yang tidak terduga dan menyebutkan beberapa anak asuhnya sudah pernah meraih medali perak saat Popwil tingkat Sumatera, Popnas dan Pomnas.

Sedang Caretaker Pelti B. Roy Napitupulu menyebutkan motto Danrem yang menyatakan kesehatan merupakan harta yang paling berharga, menjadi pegangan bagi seluruh atlet di komunitas tenis lapangan Makorem 022/PT.

“Tapi, ada kesedihan kami utarakan di Pelti. Saat Wakil Wali Kota Imal Raya Harahap sebagai ketua, Pelti Pematangsiantar juara III Pordasu, begitu juga saat Wali Kota Hulman Sitorus, namun saat Wakil Wali Kota Togar Sitorus sebagai ketua Pelti, menjadi anti klimaks, kurangnya aktivitas dan perhatian terhadap tenis. Karena kurang aktif, terjadi pengambil alihan dan menghunjuk saya sebagai Caretaker,” papar Roy.

Menurut Roy, meski demikian mereka tetap berbuat semaksimal mungkin dan tanpa ada gaji pelatih. “Tapi, atas dasar itu, KONI juga kurang perhatian, hingga ketika pihak kejaksaan memanggil saya, karena ada beberapa cabang olahraga melapor akibat tidak pernah mendapat perhatian dari KONI, saya memenuhi panggilan dan turut menandatangani laporan itu.”

Namun, Roy mengharapkan ada kerjasama yang baik antara KONI dengan Pelti di 2024. “Mudah-mudahan yang selama ini hubungan antara Pelti dengan KONI yang agak renggang kembali membaik di 2024 ini.”

Roy juga berterimakasih kepada Danrem yang memberikan lapangan tenis Makorem 022/PT sebagai tempat berlatih dan bermain tenis dan kepada pelatih, meski selama ini tidak ada memberikan yang berbentuk materi, namun apa perbuatan pelatih akan menghasilkan yang terbaik.

Begitu juga dengan tiga atlet itu berterimakasih kepada Danrem dan semua pihak yang mendukung mereka dan berjanji akan berupaya meraih yang terbaik. (a28)

  • Bagikan