Abdul Rahman Ajak Siswa Belajar Seru via YouTube dan TikTok

Kisah Guru SD di Ibu Kota Nusantara

  • Bagikan
Abdul Rahman Ajak Siswa Belajar Seru via YouTube dan TikTok

BALIKPAPAN (Waspada): Inovasi melalui pemanfaatan teknologi menjadi bagian penting dalam strategi transformasi pembelajaran sistem pendidikan. Hal itu disadari betul oleh Abdul Rahman, guru di SD Negeri 001 Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, seperti dikutip dari buku “Pijar Pembelajaran, Perjuangan Insan Pendidikan Penyangga Nusantara”, dikutip Senin (23/1/2023).

Buku hasil kolaborasi dengan Tanoto Foundation ini memuat kisah inspiratif 20 pejuang pendidikan dari empat kabupaten/kota di Kalimantan Timur. Melalui program PINTAR (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran), organisasi filantropi independen yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto sejak tahun 1981 ini telah bermitra dengan 25 pemerintah kabupaten/kota di Indonesia. Pada tahun 2021, program ini berhasil menjangkau 8.490 guru dan kepala sekolah sebagai model pelaksana pembelajaran aktif bagi lebih dari 198.000 siswa.

Rahmat mengawali karir sebagai guru pada November 2020. Sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan aplikasi Zoom dirasa memiliki keterbatasan.

“Murid terlihat bosan dan semangat belajarnya turun sehingga berpengaruh ke prestasi,” kenang lulusan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Terbuka, itu.

Rahmat pun mulai membuat terobosan melalui metode pengajaran yang dikemasnya dalam bentuk video dan diunggahnya ke kanal YouTube. Berkat pelatihan yang didapatnya dari program PINTAR, Rahmat mampu membuat materi pembelajaran dengan konsep MIKIR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi).

Popularitas TikTok di kalangan anak muda juga langsung ditangkap oleh Rahmat dengan membuat konten-konten edukasi di platform tersebut. Kemampuan adaptif kembali ditunjukkan Rahmat ketika dia juga membuat audio pembelajaran gratis yang dipublikasikan melalui Spotify. Berbagai inovasi tersebut membuat proses belajar mengajar menjadi lebih variatif.

Tak hanya itu, Rahmat juga berinovasi dengan metode belajar permainan ular tangga. Dengan metode ini, murid didorong untuk berkolaborasi secara kelompok untuk memecahkan masalah bersama-sama. “Hasilnya, murid lebih aktif dalam belajar dan prestasinya pun lebih baik dengan 90 persen murid di kelas memiliki nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal,” terangnya.

Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengatakan, tenaga kependidikan dan guru harus menjadi agen perubahan untuk menggulirkan gelombang transformasi, apalagi Kalimantan Timur kelak akan mengemban tanggung jawab sebagai lokasi bagi Ibu Kota Negara (IKN).

“Berdasar survei Kemenkominfo pada tahun 2021, Kalimantan Timur merupakan provinsi dengan capaian literasi digital tertinggi ketiga dari 34 provinsi di Indonesia. Ini peluang untuk dikembangkan dalam program kolaborasi di sektor pendidikan,” katanya dalam sambutan untuk buku tersebut.

Direktur Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation Margaretha Ari Widowati menambahkan, pendidikan dasar (jenjang SD dan SMP) merupakan fondasi esensial dalam membangun SDM, terutama pada kemampuan kognitif, sosial, hingga emosional.

“Terlebih lagi, penilaian internasional atas kompetensi siswa, PISA 2018, menunjukkan bahwa mayoritas anak Indonesia usia 15 tahun masih berada di bawah standar minimum dalam kemampuan literasi, numerasi, dan sains,” jelasnya.

Karena itu, melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, program PINTAR memiliki misi membantu pemerintah dalam peningkatan kualitas pembelajaran dan kepemimpinan sekolah. “Melalui program PINTAR, kami tidak hanya memodelkan pembelajaran aktif, namun juga mendorong percepatan pembelajaran berbasis teknologi,” sebutnya.

Selain Rahmat, sosok inspiratif pejuang pendidikan di Kota Balikpapan yang kisahnya diangkat dalam buku Pijar Pembelajaran adalah Triyuni Astuti (Kepala Bidang SD Disdikbud Balikpapan), Sri Rahayu (Guru Bahasa Indonesia SMPN 13 Balikpapan), Ahmad Gunanto (Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Balikpapan), serta Nurhidayah (Guru Bahasa Inggris SMPN 4 Balikpapan).(J02)

  • Bagikan