‘Botol Pintar’ Bawa Lili Gusni Menjadi Guru Inovatif & Inspiratif

  • Bagikan
Guru Kelas IV UPT SDN 28 Indrapura, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, Lili Gusni saat menggunakan metode pembelajaran menggunakan media yang dinamakan 'Botol Pintar' kepada peserta didiknya.
Guru Kelas IV UPT SDN 28 Indrapura, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, Lili Gusni saat menggunakan metode pembelajaran menggunakan media yang dinamakan 'Botol Pintar' kepada peserta didiknya.

BATU BARA (Waspada): Menghadirkan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan di dalam kelas sudah menjadi keharusan bagi setiap guru. Guru harus mampu menciptakan inovasi metode pembelajaran agar materi pelajaran yang disampaikan bisa dipahami dan diterima dengan baik oleh peserta didik.

Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Lili Gusni, guru dan juga Wali Kelas IV UPT SDN 28 Indrapura, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, yang mampu menciptakan inovasi pembelajaran hingga akhirnya terpilih sebagai guru Inovatif dan Inspiratif 2022 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Wanita kelahiran Aras, Kecamatan Air Putih, Kab. Batu Bara, 12 Oktober 1981 ini bersama para guru penggerak dari beberapa daerah di Indonesia bertemu langsung dan berdialog dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim pada Hari Guru Nasional 2022 dengan tema Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar di Jakarta, 26 November 2022 lalu.

Pada kesempatan itu, Menteri Pendidikan menuturkan, para guru penggerak ini dikenal sebagai guru ‘nekat’ yang berani berinovasi bagi kehidupan murid dan warga sekolahnya.

“Mereka nekat, berani melakukan perubahan, berani ngetes duluan (inovasinya), karena merasa mereka tidak hanya punya kewajiban pada murid, tetapi juga para orang dewasa di lingkungan sekolah. Para guru-guru ini menimbulkan rasa ingin tahu dan kesenangan di kelas,” kata Nadiem.

'Botol Pintar' Bawa Lili Gusni Menjadi Guru Inovatif & Inspiratif
Lili Gusni bersama para guru penggerak dari beberapa daerah di Indonesia saat berswafoto bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim.

Lili Gusni yang mulai menggeluti profesi pendidik pada tahun 2004 sebagai guru honorer di UPT SDN 32 Tanjung Harapan Kec. Air Putih Kab.Batu Bara dan pada 2019 mengajar di UPT SDN 28 Indrapura ini merupakan sosok yang gigih dan pantang menyerah untuk mencerdaskan anak bangsa.

Meskipun dengan gaji sebesar Rp400 ribu perbulan, ibu satu orang anak bernama Bagaskara Utama Putra ini, tidak putus asa meskipun harus menempuh perjalanan selama satu jam menggunakan sepedamotor dari tempat tinggalnya di Perdagangan Pasar 1a, Kec. Bandar Kab.Simalungun menuju UPT SDN 28 Indrapura, Kab. Batu Bara, yang menjadi tempatnya mengabdikan diri. Hingga akhirnya pada tahun 2021 diangkat menjadi guru ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2021.

Bahkan, guru wanita yang juga aktif sebagai Fasilitator Daerah (Fasda) Tanoto Foundation ini, terus menciptakan inovasi dalam pembelajaran di kelas kepada anak didiknya dengan berbagai model pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, salah satunya metode pembelajaran menggunakan botol bekas yang disebut dengan metode ‘Botol Pintar’.

Lili Gusni yang merupakan lulusan Guru Penggerak Angkatan 3 Kab. Batu Bara, Sumatera Utara ini dalam menyampaikan materi pembelajarannya selalu mengadopsi praktik baik pembelajaran yang dikembangkan Tanoto Foundation di antaranya melalui Program PINTAR dengan metode unsur MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi).

Melalui inovasi-inovasi pembelajaran yang dilakukan tersebut, Lili Gusni terpilih sebagai Guru Inovatif & Inspiratif 2022.

“Saya terpilih menjadi Guru Inovatif & Inspiratif karena saya melakukan pembelajaran yang berpihak kepada siswa dan berkolaborasi dengan orang tua murid menghias kelas agar menjadi aman, nyaman dan menyenangkan dan juga membuat media pembelajaran yang saya namakan dengan ‘Botol Pintar’,” kenangnya.

Metode pembelajaran menggunakan Botol Pintar ini, lanjutnya, cara bermainnya dia sebagai guru membacakan Dongeng Bawang Merah & Bawang Putih kepada anak didiknya. Kemudian, setelah anak didiknya menyimak dan memahami cerita lalu bermain dengan Botol Pintar.

Ada 6 botol kecil yang fungsinya untuk meletakkan pertanyaan-pertanyaan dan 2 botol yang agak besar, 1 untuk Hadiah (reward) dan 1 lagi untuk hukuman (punishment). Jika menjawab benar, maka dapat hadiah makanan kecil atau sabun. Jika salah, maka siswa akan dapat hukuman yang mendidik, seperti menyanyikan lagu Garuda Pancasila dan lainnya.

Menurut Lili, metode belajar dengan permainan ‘botol pintar’ ini berhasil mengajak siswa berperan lebih aktif dalam pelajaran. “Juga berhasil mendidik para siswa agar berani tampil dan percaya diri,” ungkapnya.

Guru yang meraih Juara Dua Lomba Menulis tentang Teacher Zaman Now tingkat nasional ini mengatakan, dirinya senang bisa memberikan pengalaman belajar yang menarik bagi siswa. “Sebagai guru, tentu saya bahagia dan senang,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, Lili Gusni juga melakukan inovasi dengan Pembelajaran Berdiferensiasi yang berpihak kepada siswa sesuai dengan bakat dan minatnya.

“Jadi saya bagi siswa menjadi beberapa kelompok lalu membuat LKPD dan setiap kelompook menghasilkan suatu produk kipas yang terbuat dari kertas origami dan stick es cream, namun dalam bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan kreatifitas siswa-siswi,” ujarnya.

Di akhir wawancara, Lili Gusni berharap, ke depan dunia pendidikan di Indonesia semakin maju dan melahirkan generasi yang berkarakter. “Harapan saya adalah dunia pendidikan Indonesia semakin maju dan melahirkan anak-anak yang berkarakter sesuai pelajar Pancasila dan dapat bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional,” tutupnya. (m31)

  • Bagikan