Di Angkola Barat, Puluhan Tahun Jalan Masih Berlumpur   

  • Bagikan
Di Angkola Barat, Puluhan Tahun Jalan Masih Berlumpur   

PULUHAN tahun lamanya warga dua desa masih berjibaku dengan jalan rusak dan berlumpur, apalagi saat musim hujan, para pelajar setiap hari meljntasi jalan lumpur itu hendak ke sekolah.

Kondisi itu dialamai warga di dua Dusun Sirameramean Desa Sisundung dan Dusun Aek Martolu, Desa Siuohom, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan yang masih terisolasi jalan rusak dan berlumpur. 

Sampai sekarang mereka belum menikmati jalan mulus ke dua dusun itu. Sementara jalan yang ada dan dilintasi masyarakat adalah jalan berlumpur yang dipenuhi genangan air. Kondisi tersebut membuat warga dua desa terisolasi pembangunan.

Di Angkola Barat, Puluhan Tahun Jalan Masih Berlumpur   
WARGA di dua Dusun Sirameramean Desa Sisundung dan Dusun Aek Martolu, Desa Siuohom, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan yang masih terisolasi jalan rusak dan berlumpur. Waspada/Ahmad Cerem Meha

Jalan sekira 5 kilometer yang kondisinya rusak itu adalah akses menuju Kecamatan Angkola Barat jalan kelas kabupaten. Beberapa kali warga menyampaikan aspirasi perbaikan jalan ke kecamatan hingga sekarang tak kunjung terealisasi.

J.Simanullang, warga Dusun Sirameramean mengatakan,  selama musim hujan tidak sedikit warga yang mengendarai sepeda motor sering terjebak di jalan berlumpur. Selain pengendara, para pejalan kaki pun terpaksa harus terkena kotoran lumpur saat melintasi jalan tersebut. 

“Selama musim hujan, kami terpaksa harus melintasi jalan rusak dan berlumpur. Ya, mau bagaimana lagi, memang jalan ini satu-satunya akses menuju ibukota Kecamatan Angkola Barat di Sitinjak,” kata Simanullang kepada waspada di Sirameramean, Minggu (23/10/2022). 

Menurut dia, jalan tersebut menghubungkan antar desa dan kecamatan. Sehingga hampir puluhan tahun lebih warga terbelenggu jalan rusak. “Jalan itu rusaknya sudah puluhan tahun. Kondisi jalannya bertanah, becek dan berlumpur. Kondisi ini membuat petani salak dan karet kesulitan mengangkut hasil bumi dan menghambat aktivitas warga,” ujarnya.

Plt Kepala Dinas PU dan PR, Budiamin Harahap dikonfirmasi melalui aplikasi whatsappnya tidak memberikan jawaban, meski nada dering di hp aktif. Pemerihati pembangunan , Zul Simamora meminta Kadis tersebut lebih transfaran terkait informasi.

“Selayaknya seorang pejabat jangan menutup diri kepada media. Itu tidak menggambarkan seorang yang Intelektual dan mencoreng nama BupatiTapsel, Dolly Pasaribu,” ungkap Zul.

WASPADA.id/Ahmad Cerem Meha

  • Bagikan