LUBUKPAKAM (Waspada): Tokoh lintas etnis se-Sumatera Utara mendukung sepenuhnya kepada Bupati Deliserdang Ashari Tambunan untuk bersama-sama mewujudkan taman budaya di Deliserdang.
Deliserdang menjadi lokasi strategis untuk mewujudkan Program Pembangunan Taman Budaya Nusantara, dalam hal ini perlu dukungan Bupati Ashari Tambunan.
Kepada Waspada.id Senin (20/3/2023), Marusutan Siregar selaku tokoh lintas etnis Tabagsel sangat mendukung penuh terwujudnya Taman Budaya Nusantara di Deliserdang.
Etnis Tabagsel juga telah memberikan dukungan tertulis kepada Lembaga Pelestarian Budaya Tionghoa Yayasan Istana Harta Lima Penjuru (Lempabudti YIHLP) di Deliserdang yang dianggap cukup layak sebagai leading sektor mewujudkan impian para etnis di Indonesia khususnya Sumut.
Senada disampaikan Ketua Pemuda Marga Silima Salomo Tarigan SE menganggap Deliserdang merupakan lokasi yang cukup strategis berdirinya taman budaya lintas etnis.
“Kita tidak bisa membayangkan, di Deliserdang ada bangunan lintas etnis yang mencerminkan kebhinekaan kebudayaan sesuai visi misi Deliserdang maju dan sejahtera dengan masyarakatnya yang religius dan rukun dalam kebhinekaan,” ungkap Salomo.
Etnis Marga Silima lanjut Salomo juga sudah memberikan dukungan penuh kepada Lempabudti YIHLP dan juga sudah melayangkan surat mohon dukungan kepada Bupati Ashari Tambunan.
“Program ini sebagai gerakan aksi nyata dalam melestarikan serta memajukan Budaya, Pemkab. Deli Serdang wajib hadir dan mendukung, dan ini akan menjadi kado terindah untuk tokoh lintas etnis dari Bupati Ashari Tambunan di akhir masa jabatan” papar Salomo.
Pembina Lempabudti YIHLP Ade Chandra kepada Waspada.id mengatakan ada delapan lembaga etnis se Sumut yang mendukung secara tertulis kepada Lempabudti YIHLP sebagai Lembaga Inisiator program terwujudnya taman budaya lintas etnis.
Suksesnya kegiatan Lempabudti YIHLP pada PBN 2023 merangsang lintas etnis bergabung memberikan dukungan tertulis kepada Lempabudti YIHLP ditambah kegiatan PBN itu bersifat gotong royong.
“ Kegiatan PBN melibatkan melibatkan Wantannas RI, Dirjend Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI, Pemprovsu, Pemkab/kota, Lembaga Lintas Etnis, lintas agama, pengiat kebudayaan dan seluruh pihak yang terkait,hingga disepakati perlu adanya ruang publik kebudayaan untuk mengisi inpirasi insan budayawan serta sebagai tempat wadah berkumpul lintas budaya yang ada di Deliserdang,” papar Ade Chandra.
Lanjut Ade Chandra, Lempabudti YIHLP terus melakukan konsolidasi dan pendekatan serta sosialisasi lintas etnis tentang wacana program taman budaya nusantara.(cmw)