Jalan Ke Penampungan Etnis Rohingya Ditutup

Hanya Untuk Kendaraan Roda Dua

- Aceh
  • Bagikan
Dua unit mobil Pick-Up yang mengangkut air bersih terpaksa berhenti setelah warga memblokir jalan penghubung dari Seuneubok Rawang, Peureulak Timur, menuju lokasi Penampungan Etnis Rohingya di Kuala Parek, Sungai Raya, Aceh Timur, Selasa (16/4). Waspada/Ist.
Dua unit mobil Pick-Up yang mengangkut air bersih terpaksa berhenti setelah warga memblokir jalan penghubung dari Seuneubok Rawang, Peureulak Timur, menuju lokasi Penampungan Etnis Rohingya di Kuala Parek, Sungai Raya, Aceh Timur, Selasa (16/4). Waspada/Ist.

PEUREULAK (Waspada): Satu-satunya jalan desa yang selama ini dijadikan akses menuju Desa Kuala Parek, Sungai Raya, Aceh Timur, diblokir. Penutupan dilakukan warga di Desa Seuneubok Rawang, Kecamatan Peureulak Timur.

Akibatnya, mobilisasi logistik untuk etnis Rohingya yang selama ini ditampung sementara di Kuala Parek, menjadi tersendat, seperti pasokan air bersih. Menurut pengakuan warga setempat, penutupan jalan menuju Kuala Parek, dipicu kerusakan jalan dan jembatan sepanjang Desa Seuneubok Rawang.

“Berbagai jenis kendaraan menuju Kuala Parek, melintasi jalan Seuneubok Rawang. Dampaknya, jalan dan jembatan rusak. Bukan hanya jalan di pemukiman penduduk, namun jalan sepanjang kolam budidaya bandeng, kepiting dan udang juga juga mengalami kerusakan,” kata Muzakir, warga Seuneubok Rawang kepada Waspada, Selasa (16/4).

Jalan Ke Penampungan Etnis Rohingya Ditutup

Ketua LSM Komunitas Aneuk Nanggroe Aceh (KANa) itu menambahkan, akibat dari jalan tanah ini yang semakin kering membuat warga yang rumahnya sepanjang jalan tersebut harus menghirup debu saat dilewati kendaraan pengangkut logistik dan mobil yang berkepentingan ke lokasi penampungan Etnis Rohingya di Kuala Parek.

“Untuk mobilisasi konsumsi imigran gelap yang ditampung di Kuala Parek, tidak dilarang dan tetap diizinkan, tapi harus menggunakan kendaraan roda dua, sehingga tidak mengakibatkan jalan desa kami rusak. Perlu diketahui, salah satu jembatan di desa ini telah rusak sejak sebulan yang lalu, bahkan hingga saat ini tidak ada yang bertanggungjawab,” sebut Muzakir.

Dampak pemblokiran menuju Kuala Parek, dua unit mobil pengangkut air bersih tidak bisa dilewati, sehingga air untuk kebutuhan Mandi Cuci Kakus (MCK) etnis Rohingya di lokasi penampungan tidak dapat terpenuhi. Namun setelah berkoordinasi akhirnya penutupan dibuka sementara. Setelah dua unit mobil tersebut selesai mengangkut air ke penampungan etnis Rohingya, warga kembali memblokir. (b11).

  • Bagikan