Solusi Temporal, Ciri Kapitalisme!

  • Bagikan
Solusi Temporal, Ciri Kapitalisme!
Solusi Temporal, Ciri Kapitalisme!

Akhir-akhir ini diberitakan bahwa Pertamina bersama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan TNI AD melakukan bedah rumah dan intervensi gizi spesifik di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdan. Hal ini didasari oleh pernyataan dari Manager CSR PT Pertamina (Persero) Dian Hapsari Firasati yang menyatakan bahwa Pertamina mempunyai program tanggung jawab sosial dan lingkungan di dalam empat bidang, yaitu bidang lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi.

Kegiatan yang seperti ini benar-benar sangat diharapkan oleh banyak masyarakat. Terlebih lagi pada kondisi sekarang yang apa-apa serba sulit. Namun dengan adanya kegiatan seperti ini masyarakat jadi merasa bahwa mereka juga dipedulikan oleh pemerintah. Akan tetapi pada faktanya kegiatan seperti ini tidaklah menimbulkan efek yang besar bagi masyarakat itu sendiri.

Negara berharap bahwa rakyatnya bisa menjadi rakyat yang makmur dan sejahtera. Dengan begitu pemerintah sendiri memberikan solusi dengan kegiatan yang akan berdampak kepada masyarakat. Tetapi jika disadari bahwa solusi yang diambil ini bukan lah sebaik-baiknya solusi. Sebab, solusinya hanya bersifat temporal dan bukan bersifat pencegahan yang  komprehensif.

Melihat pada faktanya lagi bahwa saat ini pemerintah sedang membantu rakyatnya, lalu apakabar dengan esok hari? Apakah pemerintah akan terus membantu masyarakat setiap saat. Sedangkan kita tahu bersama bahwa masyarakat yang membutuhkan bantuan itu tidak cuma 1 atau 2 orang saja tetapi banyak. Lalu sanggupkah negara untuk mengayomi semua itu.

Pada kenyataannya terlihat jelas bahwa negara juga belum mampu untuk itu, sehingga solusi yang diberikan hanya bersifat temporal sebagai pencegahan yang sementara. Hal ini juga didukung pada kebijakan yang sudah tersistemis. Dimana pada sistem yang sekarang jelas bahwa rakyat sudah tidak menjadi prioritas dari Negara itu sendiri. Maka jangan berharap lebih kepada negara, karena nyatanya Negara akan hanya berpihak pada kepentingan yang akan menghasilkan sebuah keuntungan.

Sebab itu kita dapat pahami bersama bahwa sistem ini telah banyak menguras dan memeras masyarakat. Efek yang dirasakan juga bukan pada ekonominya saja namun social dan lainnya juga ikut terkena dampaknya. Pola yang dihasilkan pada sistem kapitalis ini hanya akan menguntungkan orang-orang pemilik modal, dan jelas bahwa itu bukanlah rakyat. Maka solusi yang terbaik seharusnya lahir jika sistem yang diambil juga meruapakan sistem yang terbaik pula

Sistem itu adalah sistem yang lahir bukan dari hasil pemikiran manusia yang pastinya. Sistem tersebut adalah system Islam, seharusnya kita bisa belajar dari sini bahwa pada faktanya dari setiap permasalahan yang ada selalu diberikan solusi yang bersifat pencengahan bukan malah solusi yang hanya bersifat temporal. Hal ini juga didukung oleh bukti-bukti yang ada, bahwa dari masanya selama sistem ini digunakan ternyata hanya sedikit kasus yang ditemui, terlebih lagi pada kasus yang menyangut kesejahteraan rakyat. Lalu rakyat yang ada dalam sistem ini juga benar-benar diayomi, diri’ayah, dan diperhatikan oleh negara dengan sepenuhnya. Sebab kesadaran dari negara terhadap posisi dari rakyat itu tinggi. Sehingga kepedulian dan bantuan yang diberikan juga benar-benar menimbulkan efek yang besar sehingga dapat menajadi solusi yang terbaik pula.

Nadya Aulia Ningrum

Aktivis Muslimah Dan Mahasiswi UINSU

  • Bagikan