KPK OTT Bupati Labuhanbatu, Tigor Siregar: Jangan Sampai OTT Bupati Hattrick

  • Bagikan
KPK OTT Bupati Labuhanbatu, Tigor Siregar: Jangan Sampai OTT Bupati Hattrick
Kantor Bupati Labuhanbatu. Waspada/Budi Surya

JAKARTA (Waspada) : Pasca dr. Tigor Panusunan Siregar memimpin Kabupaten Labuhanbatu, dua pejabat Bupati penggantinya “gol” dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Penyidikan Korupsi (KPK) terkait kasus suap proyek yang melibatkan keuangan negara dan program pembangunan menjadi stagnasi akibat “kerakusan” kedua bupati yang ditangkap antirasuah.

Tigor Panusunan Siregar menjabat bupati ke-17 periode 19 Agustus 2010 – 19 Agustus 2015. Pada Pilkada Labuhanbatu periode 2016 – 2021, dr. Tigor Panusunan Siregar kembali maju sebagai calon bupati berpasangan calon Wakil Bupati Erik Adtrada Ritonga. Tigor tereliminasi, karena masyarakat Labuhanbatu lebih memilih pasangan Pangonal Harahap – Andi Suhaimi Dalimunthe menjadi Bupati Labuhanbatu ke-18.

Dua tahun menjabat Bupati Labuhanbatu, Pangonal Harahap terjaring OTT KPK pada 17 Juli 2018 di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, dalam kasus korupsi dan suap proyek pembangunan di Labuhanbatu yang mestinya untuk mensejahterakan masyarakat. Pangonal merupakan bupati pertama yang di OTT KPK.

Akibat perbuatannya, Majelis Hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Medan menjatuhkan vonis 7 tahun penjara kepada Pangonal Harahap, pada 4 April 2019. Jabatan bupati hanya diemban Pangonal Harahap dari 17 Februari 2016 – 24 Juli 2018.

Kemudian, Wakil Bupati Andi Suhaimi Dalimunthe dilantik menjadi Bupati menggantikan Pangonal Harahap. Andi Suhaimi dilantik menjadi Bupati Labuhanbatu ke-19 pada 20 September 2019 hingga akhir sisa priode masa jabatan pada 31 Maret 2021.

Pilkada Labuhanbatu periode 2021 – 2024, kembali digelar. Masyarakat meminta dan mendorong Tigor Panusunan Siregar kembali maju sebagai calon bupati untuk kembali melanjutkan pembangunan yang telah dirintisnya saat periode 2010 – 2015, sangat pesat hingga ke seluruh pelosok desa. Selain, pembangunan, kepemimpinan Tigor Panusunan Siregar banyak dirasakan masyarakat, mulai dari kesehatan, pendidikan terutama beasiswa mulai dari tingkat sekolah hingga perguruan tinggi.

Sayangnya, Pilkada 2021 Tigor Siregar yang berpasangan dengan Idlinsah Harahap berakhir dengan kemenangan pasangan Erik Adtrada Ritonga – Ellya Rosa Siregar. Keduanya dilantik sebagai bupati dan wakil bupati periode 2021-2024, pada 13 September 2021.

Dua Kali OTT

Ujung akhir jabatan bupati ke-20, Erik Adtrada Ritonga justru terjerembab ke jurang korupsi.

Erik dikabarkan pada Kamis 11 Januari 2024 dinihari tadi, terjaring Tim OTT KPK di rumah dinas Bupati Labuhanbatu, Rantauprapat. Tim KPK mengangkut Erik bersama seorang kepala dinas dan beberapa pejabat serta swasta ke Polda Sumatera Utara untuk menjalani pemeriksaan sebelum dibawa ke Gedung KPK di Jakarta.

Diangkutnya Erik dan kawan kawan ke Medan, membuat heboh dan menjadi buah pembicaraan masyarakat dari kantor kantor pemerintahan hingga warung kopi.

Masyarakat Labuhanbatu sangat miris dan sangat terkejut kabar penangkapan Erik yang masa jabatannya berakhir pada Februari 2024 mendatang. Diketahui, Labuhanbatu masuk dalam daftar Pilkada serentak 2024 bersama dua kabupaten hasil pemekaran yakni, Labuhanbatu Utara dan Labuhanbatu Selatan,
yang akan digelar pada 27 November 2024

Jangan Sampai Hattrick

Kabar OTT Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga ini mendapat reaksi beragam dari lapisan masyarakat.

Saat dimintai tanggapan soal dua kali KPK melakukan OTT terhadap pejabat Bupati Labuhanbatu, Tigor Panusunan Siregar tidak banyak berkomentar.

“Beginilah nasib Kabupaten Labuhanbatu ………,” tulis Tigor Siregar dalam perbincangannya melalui WhatsApp dengan Waspada, Kamis 11 Januari 2024.

Tigor Panusunan Siregar yang pernah mendikdayakan dan membawa kemajuan Labuhanbatu selama lima tahun pada masa periodenya sebagai bupati, mengatakan Labuhanbatu pernah melangkah dengan visi yang jauh ke depan untuk kemaslahatan masyarakat.

“Tapi karena masyarakat salah pilih pemimpin, akhirnya semua jadi buyar,” tambah Tigor Siregar.

Sesuai janjinya, walau tidak menjadi Bupati Labuhanbatu, Tigor Siregar tetap berada di Rantauprapat dan back to basic menjadi profesional dokter untuk membantu kesehatan masyarakat.

Sebagai tokoh masyarakat, Tigor berharap pada Pilkada 2024 serentak, masyarakat memilih pemimpin yang benar-benar memiliki visi misi memajukan Labuhanbatu bukan sebaliknya, mencari kekayaan untuk golongan atau kroninya.

“Jangan sampai Labuhanbatu hattrick (tiga kali Bupati kena OTT KPK). Masyarakat harus lebih cerdas memilih pemimpin, jangan karena janji janji sesaat tapi masyarakat merugi lima tahun karena salah pilih pemimpin,” ucap alumni Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) yang menyandang dokter spesialis penyakit dalam.

Pria kelahiran 22 Oktober 1956 ini menambahkan pada Pilkada serentak 2024 diharapkannya muncul figur figur calon bupati yang memiliki pengalaman, rekam jejak baik dan berintegritas tinggi memajukan Labuhanbatu.

“Pengalaman dan rekam jejak itu sangat diperlukan, ditambah integritas tinggi dari seorang pemimpin guna memajukan Labuhanbatu dengan visi misi jauh ke depan. Apa yang terjadi sekarang (dua kali KPK melakukan OTT terhadap Bupati Labuhanbatu), merupakan pelajaran yang mahal bagi masyarakat Labuhanbatu. Jangan sampai hattrick karena masyarakat salah pilih pemimpin,” pungkas Tigor Siregar. (c05/j01)

  • Bagikan