PDIP Tepis Kerenggangan Megawati Dengan Jokowi

  • Bagikan
PDIP Tepis Kerenggangan Megawati Dengan Jokowi
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. (Ist)

JAKARTA (Waspada): Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menepis isu kerenggangan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo.

Hasto menegaskan, bahwa antara Megawati dan Jokowi memiliki hubungan yang baik. Bahkan, hubungan keduanya memiliki kedekatan emosional.

Hal itu disampaikan Hasto saat ditanya wartawan soal isu kerenggangan hubungan Megawati dan Jokowi, buntut keputusan Kaesang Pangarep bergabung ke Partai Solidaritas Indonesi (PSI).

“Ibu Mega, Pak Jokowi itu krek,” kata Hasto sambil memperagakan kedua tangannya menyatu.

“Punya emosional bonding, punya desain masa depan,” sambungnya.

Desain masa depan yang dimaksudkan Hasto terkait pendirian dan pengembangan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).

“BRIN itu kan desain bersama-sama. BRIn punya komitmen antara Megawati dan Jokowi,” Hasto melanjutkan.

Ia menjelaskan bahwa untuk melihat politik jangan hanya dipandang dari bagian permukaan. Namun, perlu juga melihat hubungan batin antartokoh bangsa tersebut.

Terutama, dalam memiliki komitmen memajukan kesejahteraan rakyat.

“Jadi politik itu jangan melihat apa yang tampak di permukaan, lihat hubungan batinnya. Komitmen terhadap masa depan, komitmen terhadap rakyat,” tegas Hasto.

Hasto juga menepis soal isu spekulasi jika sikap Kaesang merupakan arah dukungan Presiden Jokowi di Pilpres 2024. Mengingat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kini tengah dekat dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendukung bakal calon presiden (Capres) Prabowo Subianto.

“Jadi, melihat presiden Jokowi, Ibu Mega, PDIP itu dalam satu nafas sejarah yang panjang. Dan itu lah yang akan dilakukan,” ungkap Hasto.

Menurutnya, kontestasi Pilpres selalu membawa kejutan. Tetapi Hasto berbicara bahwa kejutan itu adalah sosok yang bisa melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi ke depan.

“Kejutannya itu apa, bahwa yang melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi adalah sosok yang baik dan bijaksana, bijaksana dan baik,” terang Dosen Universitas Pertahanan itu.

Ia pun menilai bahwa yang baik dan bijaksana itu adalah sosok pemimpin yang berasal dari keluarganya. Kemudian memimpin masyarakatnya dari Jawa Tengah dan memimpin Indonesia Raya.

“Itu kejutan yang nanti akan muncul di dalam Pilpres 2024 dan itu dipersiapkan secara matang bersama-sama baik oleh Ibu Mega, oleh PDI Perjuangan maupun juga oleh Presiden Jokowi,” ungkap Hasto.

“Karena politik harus melihat hal-hal yang fundamental, bukan yang sekadar tampak. Harus melihat strategi yang tidak tampak,” pungkasnya. (irw)

  • Bagikan