Banjir Aceh Timur Meluas, 10 Kecamatan Terendam, 2.693 Jiwa Mengungsi

  • Bagikan
BANJIR ACEH TIMUR: Warga menyelamatkan diri dengan menggunakan sampan setelah rumahnya dikepung banjir dadakan di Gampong Cek Mbon, Peureulak, Aceh Timur, Senin (7/11). Waspada/Ist.
BANJIR ACEH TIMUR: Warga menyelamatkan diri dengan menggunakan sampan setelah rumahnya dikepung banjir dadakan di Gampong Cek Mbon, Peureulak, Aceh Timur, Senin (7/11). Waspada/Ist.

IDI (Waspada): Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Timur, semakin meluas. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, 34 desa dalam 10 desa dikepung banjir. Dampaknya, tidak kurang dari 2.693 jiwa mengungsi.

Kecamatan yang dilanda banjir yakni Julok (Lhok Seuntang). Birem Bayeun (Jambo Labu, Alue Seuntang, Buket Seuleumak, dan Paya Bili Sa). Simpang Ulim (Teupin Breuh). Sungai Raya (Krueng Lingka, Seuneubok Paseh, Sungai Simpang, Paya Keutapang, Alue Itam, Gajah Meuntah dan Seuneubok Aceh).

Banjir Aceh Timur Meluas, 10 Kecamatan Terendam, 2.693 Jiwa Mengungsi
MELUAP: Anak-anak bermain di jalan yang mulai terendam banjir di Gampong Bandrong, Peureulak, Aceh Timur, Senin (7/11). Waspada/Ist

Lalu, Kecamatan Ranto Selamat (Alue Kol). Peureulak (Cek Mbon, Lubok Pempeng, Blang Simpo, Bandrong, Tualang, Blang Bitra, dan Paya Gajah). Peureulak Barat (Beusa Seberang). Pante Bidari (Pante Labu, Blang Seunong, Sijudo, Sah Raja dan Sijuek).

Selanjutnya, Kecamatan Peunaron (Peunaron Baru, Peunaron Lama, Arul Pinang, dan Sri Mulya). Kemudian, Kecamatan Ranto Peureulak meliputi Gampong Seumanah Jaya, Beurandang dan Kliet).

“Awalnya sekitar tujuh kecamatan, sekarang meluas menjadi 10 kecamatan dilanda banjir. Petugas kita bersama TNI/Polri masih di lokasi banjir untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir,” kata Kepala BPBD Aceh Timur, Ashadi SE MM, kepada Waspada, Senin (7/11).

Berdasarkan informasi dari pihak kecamatan dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), masih banyak desa yang terendam banjir dan masih dalam pendataan. “Ada 668 KK atau 2.693 jiwa yang mengungsi. Tapi bantuan masa panik dalam sembako sudah kita salurkan ke dapur umum di setiap titik pengungsian,” sebut Ashadi.

Ditambahkan, warga yang mengungsi berada di masjid, meunasah (surau—red) dan balai pengajian (BP) di desa-desa. “Tinggi air rata-rata antara 80 centimeter hingga 1,5 meter. Bahkan beberapa titik akses ke kecamatan terputus, seperti jalan menuju Peunaron,” timpanya.

Belum ada korban jiwa dalam musibah bencana alam kali ini,” urai Ashadi, seraya mengaku, Satgas BPBD, Tim SAR, TNI/Polri, RAPI dan Pramuka, masih melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir dan melakukan pendataan secara menyeluruh di sejumlah kecamatan yang dilanda banjir.

Sementara itu, Camat Peunaron, Darkasyi, SE, dikonfirmasi terpisah mengaku, empat dari lima desa dalam wilayahnya dikepung banjir. “Kita sudah laporkan ke petugas BPBD sesuai dengan laporan kepala desa, bahkan kita juga sudah ambil bantuan berupa sembako dari Dinas Sosial, guna disalurkan ke dapur umum,” katanya. (b11).

  • Bagikan