Jumat Ini Perkumpulan Sulawesi Di Aceh Dikukuhkan

- Aceh
  • Bagikan
Tiga dari kiri baju merah, Ketua BPW-IKKS Provinsi Aceh, Muhammad Rijal, sudut ujung paling Kolonel Chk Amir Welong kopi bareng dengan beberapa kawan asal Makkasar, Aceh dan waspada.id, di suatu tempat di Banda Aceh, pekan lalu. Waspada/Ist
Tiga dari kiri baju merah, Ketua BPW-IKKS Provinsi Aceh, Muhammad Rijal, sudut ujung paling Kolonel Chk Amir Welong kopi bareng dengan beberapa kawan asal Makkasar, Aceh dan waspada.id, di suatu tempat di Banda Aceh, pekan lalu. Waspada/Ist

BANDA ACEH (Waspada): Perkumpulan masyarakat perantau dari Tanah Bugis di Tanah Rencong, Jumat (28/10) mendatang akan dikukuhkan. Dua Kolonel aktif Kodam Iskandar Muda (IM) dalam kapasitas pribadi mereka tertulis di undangan turut megundang.

Kedua Kolonel itu yakni: Kolonel Chk Amir Welong (Kakumdam IM) dan Kolonel Ckm, dr. Hariyadi A Makkuraga, Sp PD, M.Kes (Karumkit Kodam IM), demikian informasi diperoleh waspada.id dari Muhammad Rijal, Ketua Badan Pengurus Wilayah, Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPW-KKSS) Provinsi Aceh yang juga Dosen Universitas Iskandar Muda (Unida).

Jumat Ini Perkumpulan Sulawesi Di Aceh Dikukuhkan
Kakumdam IM, Kolonel Chk Amir Welong berziarah ke makam Raja-raja Aceh keturunan Bugis di Makam Pahlawan (Cagar Budaya Aceh) foto diambil pekan lalu. Waspada/Ist

Selain itu turut juga mengundang, Gusria Made, Ruhul Mukhlisa, Andi Irham Djannatun, A.Mahyudin, Syahrir Araz, Lucki Armanda dan sejumlah Tokoh Tokoh masyarakat Bugis lainnya yang ada di Aceh.

Muhammad Rijal berharap kehadiran seluruh undang yang ada di pelosok Aceh. Ini acara terbuka bagi seluruh bapak-bapak, ibu-ibu, puang, karaeng, daeng, anrikku maneng yang ada di seluruh pelosok Wilayah Provinsi Aceh tidak ada pembatasan, diundang agar hadir,” imbuhnya.

Adapun acara pengukuhan Pelantikan BPW-KKSS digabung dengan pengukuhan Pengurus Wilayah Ikatan Wanita Sulawesi Selatan (PW-IWSS) Aceh. Jumlah pengurus yang dikukuhkan dan dilantik untuk periode 2022/2017 sekira 200-an orang.

Kegiatan dimulai pukul sekitar pukul 19.30 WIB hingga selesai bertempat di Aula Arafah (Gedung Asrama Haji), Jalan T. Nyak Arief No 128, Peurada, Banda Aceh.

Muhammad Rijal menceritakan keberadaan masyarakat perantau Sulawesi di Aceh sangat banyak bahkan sudah sejak zaman dahulu sebelum Indonesia Merdeka. Mulai dari kalangan masyarakat biasa pelaut pelaut Sulawesi maupun dari kalangan raja dan para perantau itu diterima serta mendapat tempat yang baik di hati masyarakat Aceh

Katanya, tidak sedikit berkeluarga dengan orang Aceh termasuk dulu dengan kalangan keluarga Bangsawan (Raja) di Aceh.

Bukti tentang keterikatan atau persaudaraan antara masyarakat Bugis dengan Aceh ini bisa dilihat dari peninggalan sejarah yang ada. Diantaranya salah seorang wanita Bugis menjadi istri raja ternama di Aceh, makamnya di Taman Makam Pahlawan Aceh di Koetaradja (Banda Aceh).(b32)

#3TahunWaspada.id

  • Bagikan