Komite Seni Budaya Nusantara Aceh Rakerda Di Lembah Seulawah

  • Bagikan
Ketua KSBN Aceh, Sulaiman SE saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) pertama di Saree, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, Senin (24/10) malam. (Waspada.id/Ist)
Ketua KSBN Aceh, Sulaiman SE saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) pertama di Saree, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, Senin (24/10) malam. (Waspada.id/Ist)

KOTA JANTHO (Waspada): Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Aceh gelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) pertama sekali di Lembah Seulawah, Aceh Besar. Rapat kerja itu sekaligus menjadi ruang silaturrahmi antar pengurus lembaga itu yang tergabung dengan berbagai tokoh seni budaya di Aceh, berlangsung Senin (24/10) malam.

Ketua KSBN Aceh, Sulaiman SE pada pembukaan Rakerda menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap seluruh peserta yang telah bersedia hadir jauh-jauh dari berbagai daerah asal mereka, upaya konkret perjalanan lembaga seni budaya di Aceh adalah membentuk kesamaan gerak dalam membangun KSBN berikut kiprahnya di Aceh.

“Terima kasih untuk semua peserta rapat kerja, susun dengan baik dan upayakan penyelamatan seni budaya yang telah menjadi tradisi masyarakat Indonesia khususnya di Provinsi Aceh diperlukan kerangka kerja dalam bentuk program jangka panjang maupun program jangka pendek, karenanya digelarnya Rapat Kerja Daerah se-Aceh ini untuk menyusun dan menyempurnakan formula tersebut,” ujar Sulaiman.

Kata ia, menghadapi perubahan dan tantangan munculnya berbagai budaya yang kian menggerus nilai karakteristik bangsa Indonesia khususnya di Provinsi Aceh, kehadiran Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Aceh menjadi satu bagian penting untuk mengokohkan serta merefleksikan segala perubahan dari tantangan kesenian dan kebudayaan, sebab itu perlu disusun kerangka kerja sebagai organisasi yang berperan strategis mendorong penguatan Kebudayaan Nasional Indonesia.

Melalui pernyataannya, Sulaiman menyampaikan beberapa hal yang menjadi konsentrasi penuh atas keberadaan strategik dari KSBN khususnya di Aceh. Perubahan dan situasi Indonesia yang perlu dengan segera mungkin mendapat perhatian dari KSBN di Aceh selanjutnya dirumuskan dalam Program Kerja KSBN Aceh periode 2022-2023.

Secara umum program tersebut sebagai sebuah upaya kinerja seluruh pengurus dalam mewujudkan peran aktif KSBN di Aceh terutama menyelamatkan seni budaya di Aceh.

Menggali dan mendokumentasikan bahkan mempublikasikan tokoh seni budaya, karya seni budaya, even seni budaya sampai pada melindungi karya seni budaya sehingga seluruh potensi, milik, kekayaan dan keberagaman karya seni budaya, pelaku, manuskrip bahkan event yang sudah mampu menoreh nilai positif bagi masyarakat bangsa khususnya di Aceh mendapat perhatian seksama oleh semua pihak.

Sekitar 50 lebih anggota KSBN Aceh hadir di lokasi perkemahan Lembah Seulawah, Aceh Besar. Mereka terdiri dari Ketua Umum, para ketua, para ketua/anggota bidang/bagian yang berhadir; bidang Hukum, Humas, Sosial dan Kemanusiaan, Pertunjukan dan Pementasan, Pengetahuan Tradisional, Olahraga Tradisional, Seni Rupa, Ritus, Bahasa dan Sastra, Manuskrip, Produksi dan Ekraf serta bagian Seni.

Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Aceh terbentuk secara musyawarah terbuka dihadiri perwakilan seniman, budayawan se-Aceh dari 23 Kabupaten/Kota pada Kamis, 19 Mei 2022, terpilih menjadi Ketua KSBN Aceh seorang anggota DPRA dari Fraksi Partai Aceh (PA) Sulaiman, SE yang dilaksanakan di Kyriad Hotel Banda Aceh. (b05)

#3TahunWaspada.id

  • Bagikan