Puluhan Pemuda Demo Dewan Pertanyakan Kejanggalan Perekrutan Calon Panwaslihcam

  • Bagikan
Dahrinsyah, salah seorang orator Aliansi Pemuda Aceh Tenggara ketika menyampaikan orasi ke kantor DPRK, terkait isu permainan uang dan sikap tak transparan panitia dalam perekrutan Panwaslih kecamatan. Waspada/Ali Amran
Dahrinsyah, salah seorang orator Aliansi Pemuda Aceh Tenggara ketika menyampaikan orasi ke kantor DPRK, terkait isu permainan uang dan sikap tak transparan panitia dalam perekrutan Panwaslih kecamatan. Waspada/Ali Amran

KUTACANE (Waspada) : Puluhan warga yang menamakan diri Aliansi Peduli Demokrasi, menggelar aksi demo di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tenggara, Senin (24/10).

Kedatangan puluhan pemuda pendemo ke DPRK tersebut, karena keprihatinan mereka terkait gencarnya isu yang menerpa Panwaslih Kabupaten, terkait rekrutmen calon Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwaslihcam) yang baru- baru ini digelar.

Selain menyuarakan sinyalemen dugaan pungli dan ketidaktransparanan penyelenggara dalam melakukan seleksi, Aliansi Pemuda juga mendesak pihak DPRK Aceh Tenggara, agar menyurati Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk mencopot siapa saja oknum dari Panwaslih yang terlibat permainan kotor dalam seleksi Komisioner Panwascam dari 16 kecamatan di Agara.

Dalam orasinya, Dahrinsyah, salah seorang dari Aliansi Pemuda Peduli mengatakan patu diduga teleh terjadi kongkalikong di dalam rekrutmen Panwas Kecamatan, masalahnya, penyelenggara atau panitia seleksi sama sekali tidak melibatkan pihak independen untuk menyaksikan proses rekrutmen Panwascam tersebut.

Dalam pelaksanaan rekrutmen calon komisi Panwaslih kecamatan itu banyak ditemukan kejanggalan, karena kami minta kepada DKPP, agar membatalkan hasil perekrutan Panwas Kecamatan yang dilakukan oleh komisioner Panwaslu Kabupaten Aceh Tenggara baik secara tertulis maupun tahapan lainnya.

Selain itu, ujar Dahrinsyah, pihaknya juga meminta DPRK Aceh Tenggara agar menindaklanjuti kasus salah seorang komisioner Panwaslu Kabupaten, yang diduga bermasalah, karena tidak memenuhi syarat menjadi komisioner Panwaslu.

Kendati berjalan aman dan lancar, namun demo yang digelar Aliansi Pemuda di depan Kantor DPRK, sempat berlangsung panas menyusul ketegangan yang terjadi antara pendemo dengan Sufian salah seorang anggota DPRK ditandai dengan keluarnya kalimat makian yang tak pantas untuk diucapkan.

Sebelum aksi demo Aliansi Pemuda Aceh Tenggara, beberapa komponen masyarakat dan aktivis melalui M.Saleh Selian Lira, menyuarakan tudingan permainan dan tak transparan dalam penyelenggaraan dan rekrutmen calon anggota Panwaslih kecamatan yang digelar pihak Panwaslih Kabupaten.

Keresahan akibat rumor dugaan permainan uang dalam seleksi dan rekrutmen yang dilakukan pihak Panwaslih Kabupaten juga, sempat memantik reaksi dan tanggapan dari Tomi Selian, salah seorang anggota DPRK yang juga mantan aktivis tersebut.

Ketua Panwaslih Kabupaten Agara, Hendra Muhada kepada Waspada, Senin (24/10) terkait tudingan beberapa elemen masyarakat dalam perekrutan Calon Panwaslih kecamatan baru-baru ini membantah tudingan tersebut dan mengatakan, jika proses rekrutmen sudah sesuai aturan.

Terkait ujian tertulis juga, telah dilaksanakan dengan Computer Assisted Test (CAT), selain itu, tidak ada aturan tertulis untuk melibatkan tim independen dalam pelaksanaan pembentukan Panwaslu kecamatan,” Dalih Hendra Muhada yang akrab disapa Boguh tersebut.(b16)

#3TahunWaspada.id

  • Bagikan