Tim PKM Unsam Beri Pelatihan Pemanfaatan Limbah Sawit Sebagai Pakan Produksi Ruminansia

  • Bagikan

LANGSA (Waspada): Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) Universitas Samudra Langsa memberikan pelatihan pemanfaatan limbah sawit sebagai pakan produksi Ruminansia kepada kelompok usaha ternak Replita Tani di Desa Sukaramai Dua, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang.

Tim PKM yang diketuai Tri Mustika Sarjani, S.Pd.,M.Pd didampingi anggota Siska Rita Mahyuny, S.Pd.,M.Pd dan Andi Nova, S.Pd.,M.Pd serta dibantu para mahasiswa.

Tim PKM Unsam Beri Pelatihan Pemanfaatan Limbah Sawit Sebagai Pakan Produksi Ruminansia

Ketua Tim PKM Universitas Samudra, Tri Mustika Sarjani, Rabu (5/10) mengatakan, Desa Sukaramai Dua, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang mempunyai potensi sumber daya alam berupa perkebunan kelapa sawit yang luas dan ternak ruminansia milik kelompok tani warga.

Potensi ini, menurut Tri Mustika Sarjani dapat dimanfaatkan dengan mengolah hasil limbah kelapa sawit pelepah segar menjadi potensi sumber pakan organik yang dapat diolah menjadi pakan ternak Ruminansia.

“Terbatasnya ketersediaan pakan utama ternak berupa semua jenis rumput pada musim kemarau dan penghujan membuat peternak ruminansia kesulitan menyediakan pakan,” sebutnya.

Selain itu, lanjut Tri Mustika Sarjani, tujuan kegiatan pengabdian adalah memanfaatkan limbah kelapa sawit berupa pelepah segar yang tidak dipakai dan dibuang oleh petani menjadi alternatif pakan ruminansia pada musim kemarau dan penghujan sebagai cadangan stok pakan.

Lantas, tim memberikan pelatihan kepada kelompok usaha ternak Replita Tani yang terdiri dari masyarakat Desa Sukaramai Dua, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang dan dibantu 2 orang mahasiswa yang dilaksanakan mulai pada tanggal 29 Juni 2022 lalu.

Tim PKM Unsam Beri Pelatihan Pemanfaatan Limbah Sawit Sebagai Pakan Produksi Ruminansia

“Metode pelaksanaan kegiatan melalui dua tahap yaitu tahap pertama survey lapangan, sosialisasi dan pelatihan pengelolaan bahan campuran serta pengemasan, tahap kedua pendampingan fermentasi hasil bahan olahan selama 21 hari sebelum pakan diberikan kepada sapi,” ujarnya.

Kemudian, hasil produk berupa olahan pakan ternak yang dapat meningkatkan kuantitas serta kualitas daging dari komposisi campuran pada pembuatan dengan berbagai bahan tambahan dapat meningkatkan kualitas daging sapi.

“Dengan adanya pelatihan ini masyarakat dapat mandiri menyediakan stok pakan ruminansia dengan daya simpan lebih lama sehingga tidak kesulitan pada saat musim penghujan dan musim kemarau,” tandas Tri Mustika Sarjani. (b13)



  • Bagikan