Lewat Dana PMN, PLN Hadirkan Listrik 24 Jam Di Daerah 3T

  • Bagikan

MEDAN (Waspada): Komitmen pemerintah dalam pemerataan akses ketenagalistrikan bagi masyarakat di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) terus dilakukan. Kini, warga di 29 Dusun dan Desa dapat menikmati listrik 24 jam melalui dana Penyertaan Modal Negara (PMN).

Penyalaan simbolis dilakukan oleh Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Nias, Revi Aldrian di Desa Hiliwaele II, Kecamatan Botomuzoi, Kepulauan Nias, Sumatera Utara, Senin (13/11).

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara mengatakan, langkah ini merupakan inisiasi dari pemerintah untuk meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) agar seluruh masyarakat dapat mengakses listrik sehingga memudahkan masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitas sehingga mendorong roda perekonomian pada daerah 3T.

“Program Listrik Desa merupakan wujud nyata komitmen Negara dalam mewujudkan energi berkeadilan. Untuk itu, PLN akan terus mendukung upaya Pemerintah untuk meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) agar seluruh masyarakat dapat mengakses listrik khususnya di daerah 3T sehingga mampu mendorong roda perekonomian,” kata Awaluddin.

Awaluddin juga menambahkan, tidak hanya mengalirkan listrik, PLN juga melakukan pembangunan Jaringan Tegangan Menengah sepanjang 30.598 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 39.307 kms, serta 17 Unit Gardu Distribusi atau setara dengan kapasitas 1000 kVA.

Program Listrik Desa dapat berjalan dengan baik berkat support yang diberikan oleh pemerintah melalui dana PMN membuat PLN semakin bersemangat untuk terus menerangi hingga ke pelosok negeri. Selain itu, kelancaran proses pembangunan jaringan listrik tidak luput dari peran pemerintah daerah.

Penantian panjang masyarakat 16 desa dan 17 dusun tersebar diberbagai kabupaten yang ada di Sumatera Utara, yakni Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah, Nias Utara, Simalungun, Nias, Tapanuli Utara, dan Toba.

Dia juga menjelaskan, dalam merealisasikan pembangunan listrik desa sering mengalami banyak kendala, seperti belum tersedia akses jalan, melewati sungai, mendaki gunung bahkan tantangan terbesar PLN dalam pembangunan listrik desa adalah melewati hutan lindung.

“Tingginya antusiasme masyarakat saat proses pembangunan listrik desa, tak jarang petugas PLN sering dibantu oleh masyarakat sekitar secara gotong-royong dengan cara dipikul untuk membawa komponen jaringan seperti tiang dan lain-lainnya,” ungkap Awaluddin.

Yanuari, salah satu warga Desa Hiliwaele II mengucapkan terima kasih kepada PLN karena penantian masyarakat di Desa Hiliwaele II untuk menikmati listrik dari PLN akhirnya dapat terwujud.

“Kini rumah kami telah terang berkat hadirnya PLN di desa kami. Terima kasih kepada PLN dan Pemerintah telah menghadirkan listrik di desa kami,” tuturp Yanuari. (m31)

  • Bagikan