Berburu Oleh-oleh Di Kota Suci (Bagian 1)

  • Bagikan
Berburu Oleh-oleh Di Kota Suci (Bagian 1)
OLEH-OLEH: Jemaah Indonesia memburu oleh-oleh di Toko Sulawesi Makassar Ali Murah di Kota Madinah, Arab Saudi, Sabtu (3/6). Waspada/Muhammad Ishak

DINILAI lebih murah dan kerap mendapatkan bonus, sebagian jemaah Indonesia dari berbagai embarkasi mulai memadati pusat perbelanjaan dan pertokoan untuk memburu oleh-oleh di kota suci Madinatul Munawwarah, Arab Saudi. Rata-rata, mereka berbelanja sepulang menunaikan ibadah arbain, baik pagi, siang, sore dan malam.

Jemaah gelombang pertama itu berbelanja menjelang diberangkatkan ke Makkah. Para jemaah berbelanja beragam oleh-oleh, mulai dari gelang, jam tangan, sajadah, minyak wangi, pakaian jadi dan peci haji dari berbagai jenis.

Aminah, jemaah asal Indramayu, mengaku sengaja keliling beberapa toko yang menjual berbagai aksesoris. Selain membandingkan harga antar toko, dia juga ingin melihat kualitas oleh-oleh yang hendak dibawa pulang ke kampung halamannya. “Jika antara kualitas dan harga cocok pasti beli langsung. Tapi kalau kurang cocok ya pasti ke toko lain,” sebutnya.

“Kemarin catat dulu, nah ternyata disini murah, jadi hari ini langsung beli. Bahkan belanja diatas SR200 ke atas di kasih bonus lagi. Barangnya murah, di kasih bonus lagi,” tambah Aminah.

Tidak cukup dengan uang riyal yang ditukar di tanah air, Aminah mengaku ikut berbelanja dengan lembaran uang rupiah. “Di toko ini belanjanya boleh dengan uang rupiah atau riyal. Rata-rata di toko Ali Murah ini belanjanya dengan uang rupiah,” timpa Aminah.

Hastuti, jemaah lain menambahkan, oleh-oleh yang diburu adalah buah tangan sebagai buah tangan untuk dibawa pulang ke tanah air. “Sudah lima hari di Madinah, tiga hari lagi kami ke Mekkah. Jadi, beli dulu oleh-olehnya,” kata Hastuti, saat dijumpai di Toko Sulawesi Makassar Ali Murah, Madinah, Sabtu (2/6).

Dia mengaku berbelanja sesuai dengan jumlah timbangan koper bagasi yang diizinkan sebagaimana himbauan petugas kloter yakni 25 kilogram. Hal tersebut untuk menghindari kelebihan kapasitas saat di bandara nantinya.

Selain aksesoris, jemaah juga membeli sejumlah makanan khas Arab Saudi, seperti kurma dengan berbagai jenis, coklat, kacang dan kismis. Namun rata-rata jemaah membelinya antara 2-3 kilogram per jenis. –Muhammad Ishak—

  • Bagikan